REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kantor berita pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA pada Sabtu (11//6/2022) melaporkan jabatan baru menteri luar negeri negara. Korut menunjuk seorang juru runding nuklir utama negara, Choe Son Hui, sebagai menteri luar negeri baru.
Penunjukkan ini terjadi ketika negara itu mengakhiri pertemuan partai yang berkuasa yang dipimpin oleh pemimpin Korut Kim Jong Un. KCNA melaporkan bahwa Kim mempresentasikan tujuan untuk meningkatkan kekuatan militer negara dan penelitian pertahanan untuk melindungi hak kedaulatan Korut.
"Hak untuk membela diri adalah masalah membela kedaulatan, mengklarifikasi sekali lagi prinsip perjuangan Partai untuk kekuasaan dan pertarungan langsung," kata Kim seperti dikutip oleh KCNA.
KCNA mengatakan, rapat Pleno Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) diadakan pada Rabu hingga Jumat. Penunjukan itu dilakukan ketika Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan bahwa Korut sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh, dan mengatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika itu terjadi.
Pada Rabu, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan AS mengamati sangat dekat kemungkinan lanjutan dari uji coba nuklir oleh Korut. Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diperkirakan akan bertemu pada Sabtu di Shangri-La Dialogue di Singapura.