REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof Nurul Huda mengatakan kapasitas nazir harus ditingkatkan lewat sertifikasi. Dengan sertifikasi, dia berharap akan terlahir nazir yang kompeten sehingga mampu mengelola harta benda wakaf secara profesional.
"Nazir haruslah profesional, pengelolaan wakaf harus profesional. Alhamdulillah kali ini LSP BWI bekerja sama dengan wakaf mulia institute menyelenggarakan pelatihan dan asesmen dalam rangka melahirkan nazir profesional," ungkap Nurul Huda lewat keterangan tertulis kepada Republika.co.id.
Wakaf Mulia Institute bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Badan wakaf Indonesia, menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Nazhir Angkatan ke-2, pada Rabu-Kamis (8-9/6/2022). Pelatihan ini kemudian dilanjutkan dengan proses Asesmen yang dilakukan secara offline, pada Sabtu (11/06) di Hotel Santika Jakarta dan Ahad (19/06) di Hotel Santika Yogyakarta.
Dia pun meminta agar segenap nazir mengikuti pelatihan tersebut agar bisa mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan dalam mengelola harta benda wakaf. Sementara itu Pembina Wakaf Mulia Institute Sahroni, S. Pd., mengaku bersyukur pihaknya telah dipercaya BWI untuk menjadi penyelenggara sertifikasi untuk yang kedua kalinya. "Alhamdulillah Wakaf Mulia Institute sudah ditunjuk sebagai mitra penyelenggara sertifikasi oleh LSP BWI. Jadi bagi yang ingin mendapatkan sertifikasi Nazhir, bisa menghubungi Wakaf Mulia Institute. insyaAllah kami akan segera membantunya," ungkap Sahroni.