Selasa 14 Jun 2022 12:40 WIB

Cerita Warga di Bandung Sudah 127 Kali Donor Darah 

Atika nggak bisa nyumbang duit, tapi nyumbang darah untuk menyelamatkan orang.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengikuti Kegiatan donor darah.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengikuti Kegiatan donor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Atika warga Jalan Gelatik, Kota Bandung yang sehari-hari berjualan nasi kuning, sudah sejak usia 17 tahun mendonorkan darah. Kini di usianya yang sudah mencapai 54 tahun, dia pun masih aktif mendonorkan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.

"Awalnya (donor darah) barengan sama orang tua di kampus ITB yang pertama kali, setelah itu saya ke PMI terus rutin," ujarnya saat ditemui di PMI Kota Bandung saat hari donor darah sedunia, Selasa (14/6/2022).

Dia mengaku, rutin dua bulan setengah mendonorkan darah ke kantor PMI dan selalu menjaga kesehatan agar tidak sakit. Salah satu yang sering dilakukan yaitu tidur cukup agar saat donor berjalan lancar. "Fit gak pernah flu, tidur cukup," katanya. 

Ia mengaku, alasan donor darah karena ingin membantu masyarakat yang membutuhkan darah. "Saya nggak bisa nyumbang duit mending nyumbang darah menyelamatkan orang," katanya. 

Dengan kegiatannya mendonorkan darah, dia mengaku, sudah mendapatkan penghargaan dari presiden. "Dari pak presiden, emas, tidur di hotel bintang lima," katanya. 

Di usia senja, ia mengaku akan terus mendonorkan darah dan menjaga kesehatan. "Harapan banyak yang donor darah," katanya. 

Atika mengaku, sudah mengajak 12 orang lainnya untuk donor darah bahkan di antaranya sudah 87 kali donor. "Banyak yang saya ajak ada teman 12 orang salah satunya sudah 87 kali," katanya.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang hadir di acara hari donor sedunia di PMI Kota Bandung, ikut mendonorkan darah. Dia mengaku, rutin mendonorkan darah ke PMI Kota Bandung.

"Mudah-mudahan dengan donor yang saya baca Insya Allah selain kita sehat Insya Allah bisa menyelamatkan orang lain," katanya. 

Ia melanjutkan, antusiasme masyarakat di Kota Bandung mendonorkan darah sangat tinggi mencapai 80 ribu. "Luar biasa pendonor Kota Bandung sekitar 80 ribuan jadi dan alhamdulillah semasa pandemi pun mereka tetap donor itu tentu harus diapresiasi," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement