Rabu 15 Jun 2022 02:55 WIB

Transaksi QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 Meningkat 21,9 Persen

Transaksi nontunai QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Transaksi nontunai QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat. Ilustrasi.
Foto: BNI
Transaksi nontunai QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Transaksi nontunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat 21,9 persen mencapai Rp 5,7 miliar dari transaksi ajang yang sama pada 2020. Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan peningkatan transaksi digital selama perhelatan musik Jazz terjadi pada semua produk.

"Kami puas dengan telah selesainya BNI Java Jazz 2022, kami melihat adaptasi transaksi digital masyarakat terus terjadi dan semakin matang. Raihan kinerja transaksi ini juga menjadi modal BNI untuk mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal kedua tahun ini," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan bahwa di perhelatan gelaran jazz tersebut transaksi uang elektronik BNI Tapcash naik 12,9 persen. Sementara untuk kartu debit mengalami kenaikan transaksi 53 persen dan kartu kredit naik 53,4 persen. Mucharom melanjutkan BNI tak hanya sekadar menyiapkan channel-channel digital, tetapi juga memperkuat sistem bank end teknologi informasinya yang dinilai turut mendorong gelembung transaksi pada gelaran acara sehingga dapat berjalan dengan smooth.

Di luar itu, kata dia, ekosistem pembayaran pada acara konser didorong untuk menggunakan transaksi digital yang disertai dengan berbagai promo dan program atensi menarik. "Dengan kombinasi sistem operasional serta program atensi yang tepat itu membuat BNI sebagai salah satu pioner digital banking mampu menjawab semua kebutuhan transaksi dengan sangat smooth," tandasnya.

Secara keseluruhan di Indonesia metode pembayaran melalui QRIS meningkat hingga 417,6 persen setelah pandemi Covid-19. Ketua Komite 2 Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Abraham Josef Adriaansz mengatakan volume transaksi QRIS meningkat karena memberikan kenyamanan pada nasabah dan dana bisa bersumber dari berbagai instrumen, mulai dari UE server-based, debit, kartu kredit, dan lain-lain.

"Sehingga, volume setelah pandemi naik tajam. Pengembangan standar pembayaran digital ke depan tidak statis dan akan terus semakin beragam dengan security yang memadai," kata Abraham dalam keterangan resminya.

  1. Ia pun menyoroti naiknya volume transaksi QRIS BNI yang terjadi seiring dengan upaya BNI yang melakukan penyeragaman inovasi untuk mendukung standar penggunaan QRIS, sehingga mendapat sambutan positif serta apresiasi dari masyarakat. "Tentu BNI sudah memanfaatkan standar QRIS dan keragaman sumber dana dengan inovasi BNI sehingga sambutan masyarakat sangat antusias," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement