Rabu 15 Jun 2022 16:57 WIB

Israel Jemput Warganya yang Berlibur di Turki karena Ancaman Iran

Ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Bulan purnama muncul di atas Haghia Sophia yang ikonik di Istanbul, Turki, Senin pagi, 16 Mei 2022. Israel menjemput warganya yang sedang mengunjungi Istanbul untuk berwisata.
Foto: AP Photo/Mucahid Yapici
Bulan purnama muncul di atas Haghia Sophia yang ikonik di Istanbul, Turki, Senin pagi, 16 Mei 2022. Israel menjemput warganya yang sedang mengunjungi Istanbul untuk berwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Israel menjemput warganya yang sedang mengunjungi Istanbul untuk berwisata. Mereka diterbangkan keluar dari Turki oleh pejabat keamanan Israel untuk menyelamatkan dari "pembunuh Iran", yang menunggu untuk membunuh para warga Israel di hotel tempat mereka menginap.

Lembaga penyiaran publik Israel, Radio Kan pada Ahad (12/6/2022) melaporkan bahwa, pejabat keamanan menggagalkan serangan Iran yang menargetkan warga Israel di Turki bulan lalu. Para pejabat Israel berkoordinasi dengan rekan-rekan mereka di Turki  untuk menggagalkan serangan yang direncanakan oleh “jaringan Iran” di Istanbul.

Baca Juga

Times of Israel melaporkan, seorang wanita Israel sedang mengunjungi pasar di Istanbul ketika dia menerima telepon dari seorang pejabat senior Israel yang menyuruhnya untuk tidak kembali ke hotel. Pejabat senior itu mengatakan, "pembunuh Iran" sedang menunggu wanita itu dan pasangannya di hotel tempat mereka menginap.

“Sebaliknya, sebuah karavan dengan sekitar 10 petugas keamanan Israel membawa pasangan itu ke bandara, meninggalkan barang-barang mereka di hotel, dan kemudian terbang ke Israel," ujar laporan Times of Israel.

Dilansir Alarabiya, Rabu (15/6/2022), ketegangan antara Israel dan Iran telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Bulan lalu, Israel mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Turki. Larangan ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa, warga Israel akan menjadi sasaran "serangan balas dendam" atas pembunuhan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Kolonel Sayad Khodai.

Awal pekan ini, New York Times melaporkan bahwa, Teheran yakin Israel membunuh dua ilmuwan Iran dengan meracuni makanan mereka pada Mei. Jika kecurigaan Iran terbukti benar, itu akan menjadi bagian dari perang bayangan di mana Israel menargetkan personel militer Iran, pejabat serta ilmuwan yang terkait dengan program nuklir Teheran. Kemudian Iran membalas serangan dengan menargetkan warga Israel di luar negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement