Rabu 15 Jun 2022 18:22 WIB

Macron Tegaskan Sikap pada Rusia

Ukraina dan sekutu-sekutu Prancis di Eropa timur mengkritik sikap Macron.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu, dekat Constanta, Rumania, Rabu, 15 Juni 2022.
Foto: Yoan Valat, Pool via AP
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu, dekat Constanta, Rumania, Rabu, 15 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KONSTANTA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan sikapnya pada Rusia usai berkunjung ke pangkalan pasukan Prancis dan sekutu di Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Rumania. Ia meredakan kekhawatiran Ukraina dan sejumlah sekutu Prancis di Eropa mengenai sikapnya pada Moskow.

Dua orang sumber diplomatik mengatakan Macron tiba di Rumania pada Selasa (14/6/2022) dalam kunjungan selama tiga hari ke sayap selatan NATO termasuk ke Moldova. Sebelum berangkat ke Kiev pada Kamis (16/6/2022) dalam kunjungan bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Baca Juga

Ukraina dan sekutu-sekutu Prancis di Eropa timur mengkritik presiden Prancis tersebut. Karena sikap ambigunya dalam mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Beberapa hari terakhir pemerintah Prancis memperkuat pesannya pada publik. Sementara Macron menegaskan sikapnya ketika mengunjungi pasukannya.

"Kami akan melakukan semuanya untuk menghentikan perang pasukan Rusia, untuk membantu Ukraina dan pasukan mereka dan terus bernegosiasi," katanya pada pasukan Prancis dan NATO di pangkalan militer di Romania.

"Tapi untuk masa yang akan datang, kami membutuhkan perlindungan, pencegahan dan kehadiran," katanya.

Beberapa pekan terakhir Macron berulang kali mengatakan penting untuk tidak "membuat malu" Rusia sehingga solusi diplomasi dapat tercapai ketika perang berakhir. Ia juga mempertahankan saluran komunikasi dengan Kremlin, membuat gusar sejumlah sekutu yang bersikap lebih keras pada Moskow.  

Prancis memimpin gugus tempur NATO yang berjumlah 800 pasukan di Rumania, termasuk 500 pasukan Prancis sementara sisanya dari Belanda dan Belgia. Paris juga mengerahkan sistem rudal darat-ke-udara.

Pada Rabu (15/6/2022) ini waktu setempat ia akan berangkat ke Moldova untuk mendukung negara itu yang dikhawatirkan terseret konflik di Ukraina. Sumber diplomatik mengatakan fokus utama kunjungan diplomasi akan ada di Kiev ketika tiga kepala negara berkumpul di ibukota Ukraina itu.

Kantor Kepresidenan Prancis menolak untuk mengkonfirmasi kunjungan tersebut. Kunjungan simbolik dilakukan satu hari setelah Komisi Eropa merekomendasikan status Ukraina sebagai kandidat anggota Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement