REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyatakan, tren elektabilitas Ketum Golkar Airlangga Hartarto merangkak naik. Airlangga masih berpeluang menjadi calon presiden (Capres) 2024 hingga batas waktu pendaftaran di KPU.
Ardian mengatakan, Airlangga bisa berpasangan dengan tokoh dengan elektabilitas yang tinggi. Misalnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kedua tokoh ini masih masuk divisi pertama karena elektabilitas dan popularitas yang tinggi.
“Airlangga bisa berpasangan dengan Ganjar atau Anies. Atau dari 12 tokoh yang ada di divisi dua,” kata Ardian, Rabu (15/6/2022).
Dalam survei LSI Denny JA, ada 12 tokoh masuk divisi kedua. Di antaranya, AHY, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Erick Thohir, dan Khofifah.
“Mengenai siapa yang paling cocok, insya Allah dirilis berikutnya kita presentasi data elektabilitas pasangan capres/cawapres,” katanya.
Ardian membandingkan tren pengenalan dan kesukaan antara Airlangga dan Puan Maharani. Keduanya masih bersaing. Meskipun jauh di bawah Prabowo.
“Pengenalan Airlangga 47,6 persen kesukaan 65,6 persen. Puan Pengenalan 66,8%, kesukaan 53,4 persen. Airlangga pengenalan lebih rendah dari Puan. Kesukaan lebih tinggi dari Puan,” tutur dia.
Dia menambahkan, kemungkinan amat besar kelima tokoh divisi utama maju di Pilpres 2024. Baik sebagai capres maupun cawapres. Bahkan di divisi utama masih ada satu tempat tersisa.
“Yang bisa diambil dari 12 tokoh divisi dua. Pemilik tiket akan berusaha untuk mengamankan tiketnya. Tiga poros tiket dengan tiga tokoh utamanya,” ujar dia.
Seperti diketahui, survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru tiga tokoh utama capres di Pilpres 2024. Mereka adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto. Tiga tokoh ini masuk klaster divisi utama capres karena dianggap paling berpeluang mendapatkan tiket capres.