REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Dr Anthony Fauci dinyatakan positif Covid-19. Fauci positif Covid-19 berdasarkan hasil tes antigen cepat.
Dalam sebuah pernyataan, dikutip People, Kamis (16/6/2022), Fauci dinyatakan positif Covid-19 dan sudah mendapatkan booster sebanyak dua kali. "Anthony hiFauci dites positif Covid-19 dan mengalami gejala ringan," tulis NIAID dalam pernyataannya.
Fauci yang saat ini berusia 81 tahun akan menjalani karantina mandiri. Namun, ia tetap akan menyelesaikan pekerjaannya dari rumah.
"Fauci akan mengisolasi diri dan tetap bekerja dari rumah," sambung pernyataan NIAID.
Pihak NIAID menyebutkan bahwa Fauci tidak melakukan kontak dengan Presiden Joe Biden ketika diketahui terpapar Covid-19. Pihaknya menyebutkan bahwa Presiden AS diyakini tidak terpapar.
"Fauci tidak ada kontak dengan presiden atau pejabat senior lainnya dalam waktu dekat ini," lanjut pernyataan NIAID tersebut.
NIAID belum bisa memastikan waktu karantina Fauci akan berakhir dan kembali bekerja. Hal tersebut akan bergantung pada hasil tes berikutnya. Namun, pihaknya memastikan Fauci akan mengikuti pedoman Covid-19 yang sudah ada saat ini.
"Dr. Fauci akan mengikuti pedoman COVID-19 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan saran medis dari dokternya dan kembali ke NIH ketika dia dites negatif," tulis NIAID.