Kamis 16 Jun 2022 14:56 WIB

Pendaftar PPDB Jabar Tahap I Capai 288 Ribu, Sebanyak 996 Dikembalikan

Pengumuman keluluhan tahap I akan dilakukan pada tanggal 20 Juni 2022.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi
Foto: Istimewa
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar tahap I sudah selesai.  Berdasarkan hasil evaluasi Tahap I, jumlah pendaftarnya mencapai 288 ribu pelajar. 

Dari jumlah tersebut, menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi, sekitar 0,1 persen belum dilakukan verifikasi. Karena, ada beberapa data yang harus dikembalikan dan diperbaiki.

"Selain itu, ada 996 orang data yang harus dilakukan perbaikan dan dikembalikan pada pendaftar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, malam ini itu terselesiakan semua," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (16/6).

Menurut Dedi, pada pendaftaran PPDB tahap 1 ini, antusiasme siswa sebagian besar lebih banyak yang memilih SMA dibandingkan ke SMK. Karena, jalur prestasi (Japres) SMK dibuka di tahap 2. 

"Di tahap 1 PPDB, berdasarkan hasil evaluasi ada beberapa pengaduan yang perlu disampaikan ke publik," katanya.

Pertama, kata dia, memang terjadi keterlambatan verifikasi. Hal tersebut, dikarenakan verifikasi di sekolah harus mengecek satu persatu. Terutama untuk Japres nilai raport sekolah harus mengecek nilai siswa di 5 semester yang ada. Sehingga, membutuhkan waktu yang lama.

"Nah keterlambatan verifikasi ini berdampak pada keresahan orang tua sebagai pendaftar. Saat pendaftaran sudah selesai, orang tua mempunyai pemikiran bahwa kenapa pendaftaran sudah selesai tapi seolah-olah belum diverifikasi," paparnya.

Memang, kata dia, tahap verifikasi tersebut idealnya dilakukan saat pendaftaran ini masukan berkas pendaftaran. "Ini akan jadi masukan kami untuk PPDB yang akan datang," katanya. 

Kedua, kata dia, ada juga pengaduan yang masuk Disdik tentang akun. Yakni, ada beberapa akun yang tak bisa mendaftar karena berasal dari sekolah di luar provinsi Jabar. 

Karena, kata dia, akun tersebut disampaikan pada sekolah pendaftar. Jadi, untuk pendaftar yang SMPnya berada di luar sekolah Jabar, akan membutuhkan akun baru.

"Itu jadi keresahan pengaduan kami. Tapi sudah ditangani," katanya.

Untuk evaluasi sekolah swasta, menurut Dedi, yang menjadi inovasi adalah khusus Kota Bandung ada kuota 748 untuk siswa yang berasal dari yayasan sekolah swasta. Mereka, siap menggratiskan warga miskin sampai 3 tahun.

"Evaluasi se Jabar hampir merata ada beberapa yayasan sekolah swasta yang mereka siap untuk menggratiskan. Kuota warga miskin ada 5.823 orang, untuk jalur warga miskin  yang tak diterima di negeri," paparnya.

Namun, kata dia, sekolahnya jumlahnya belum dipastikan betul kemarin. Karena berasal dari 13 cabang dinas yang ada, ada wakilnya.

Dedi mengimbau, pada semua siswa yang tak lulus di tahap I yang pengumumannya dilakukan pada tanggal 20 Juni 2022 mendatang agar jangan berkecil hati. Tapi, sebaiknya memilih jalur pendaftaran zonasi tahap 2 yang dibuka pada tanggal 23 sampai 30 Juli. 

"Untuk siswa yang diterima di pilihan 1, silakan daftar ulang pada tanggal 21 dan 22 Juni 2022. Tapi kalau ada siswa yang diterima tapi tak sesuai harapan dan berminat di jalur zonasi hrs mengundukan diri dulu pada tahap pertama tersebut agar bisa mendaftar jalur zonasi tahap 2," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement