Kamis 16 Jun 2022 20:43 WIB

Gedung Surindro Supjarso Diresmikan, Begini Komentar Keluarga

TNI AU resmikan Gedung Kapten Penerbang Anumerta Surindo Supjarso.

TNI Angkatan Udara (AU) meresmikan Gedung Kapten Penerbang (KPT PNB) Anumerta Surindro Supjarso, yang memiliki fungsi latihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Kamis (16/6/2022).
Foto: istimewa
TNI Angkatan Udara (AU) meresmikan Gedung Kapten Penerbang (KPT PNB) Anumerta Surindro Supjarso, yang memiliki fungsi latihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Kamis (16/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Udara (AU) meresmikan Gedung Kapten Penerbang (KPT PNB) Anumerta Surindro Supjarso, yang memiliki fungsi latihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Kamis (16/6/2022).

Anak dan cucu Surindro bersama Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima RI, hadir di lokasi untuk mengikuti proses peresmian. Ditanya responsnya usai upacara, putra sulung Mohammad Rizky Pratama, mengatakan rasa haru serta bangga yang mereka rasakan sekeluarga.

Baca Juga

“Saya sangat bangga dan terharu, khususnya untuk Pak Kasau, saya berterima kasih sekali mewakili keluarga, bisa mejadi warga AU. Sekali lagi saya berterima kasih. khususnya kepada Angkatan Udara Indonesia,” kata Tatam, sapaan akrabnya.

Menurutnya, semangat yang bisa diambil dari peresmian gedung ini untuk para generasi muda adalah bahwa anak muda Indonesia harus percaya diri. Sebab kemerdekaan negara kita adalah sesuatu yang diperjuangkan dengan perjuangan luar biasa.

“Kita harus siap, untuk selalu tetap semangat, dan jangan pernah berkecil hati untuk para pemuda,” kata Tatam.

Putra kedua, Mohammad Prananda Prabowo atau akrab disapa Nanan, mengatakan, mewakili pihak keluarga maupun pribadi, sangat mengapresiasi apa yang sudah diberikan keluarga besar TNI AU lewat peresmian gedung ini.

“Tentunya mewakili pihak keluarga, khususnya saya secara pribadi, mengapresi apa yang sudah diberikan dari keluarga besar Angkatan Udara. Dan itu juga yang menjadikan kami sekeluarga menjadi bagian dari keluarga Angkatan Udara Republik Indonesia. Tentu juga membanggakan sekali bagi kami,” kata Nanan.

Prananda melanjutkan, dinamakannya gedung itu dengan nama sang ayah, bukan sekedar romantisme belaka. Sebab kata Nanan, ada barapan agar peresmian ini juga menghasilkan makna positif. Khususnya bagaimana generasi muda Indonesia harus belajar mengenai perjuangan kemerdekaan dan perjuangan menjaga keutuhan wilayah kesatuan RI hingga saat ini. Dari peresmian gedung ini, generasi muda juga bisa menggali lebih dalam sejarah bangsa, termasuk bila ada yang sifatnya sensitif.

Ketika ditanya tanggapannya soal seberapa penting pembangunan kekuatan pertahanan udara Indonesia, Prananda mengatakan bahwa hal itu adalah hal mutlak. Pembangunan kekuatan pertahanan udara, pertahanan laut, maupun pertahanan darat, harus sejalan dan seimbang. 

“Itu merupakan suatu yang mutlak. Kan negara kita merupakan negara kepulauan dan juga negara maritim. Itu tentunya selain Angkatan Udara, Angkatan Lautnya juga harus kuat, dan harus bersinergi dan dengan Angkatan Darat; ketiga angkatan tersebut,” kata Prananda.

Puan Maharani, adik ketiga yang juga Ketua DPR RI, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI AU karena memakai nama Surindro Supjarso.

"Mewakili keluarga besar, saya mengucapkan terima kasih sebesarnya atas penghormatan kepada beliau (Surindro, red) yang gugur dalam tugas pengabdian, sehingga nama beliau dipakai di salah satu Gedung," kata Puan.

Menurut Puan, Surindro merupakan salah satu sosok penerbang tempur yang tangguh dan berjiwa patriot, yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

 “Kami berharap dengan nama Almarhum disematkan sebagai nama gedung ini maka dapat menjadi pengingat bagi kita semua tentang tugas dan tanggungjawab dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia,” kata Puan.

Untuk diketahui, Surindro adalah pilot pesawat pembom TU 16KS yang hilang pada 22 Januari 1971 dalam tugas latihan di Biak, Papua. Namun, di masa Orde Baru, pesawat itu digrounded karena berasal dari Uni Soviet. Sehingga para penerbangnya dialihkan. Termasuk Surindro ke pesawat caravan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement