Jumat 17 Jun 2022 18:00 WIB

Zulhas: Dua Tahun ke Depan Saya akan Fokus Urus Pangan

Zulhas menyebut Kemendag saat ini juga fokus cari solusi permasalahan harga minyak

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Kedua kanan) didampingi Wakil Menteri Jerry Sambuaga (kanan) meninjau harga minyak goreng curah di Pasar Cibubur, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan memantau langsung harga bahan pokok dan minyak goreng guna memastikan harga stabil menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Kedua kanan) didampingi Wakil Menteri Jerry Sambuaga (kanan) meninjau harga minyak goreng curah di Pasar Cibubur, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan memantau langsung harga bahan pokok dan minyak goreng guna memastikan harga stabil menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Hari kedua bekerja sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan kembali mengecek situasi bahan pangan di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Jumat (17/6). Ia menegaskan komitmennya untuk segera mengeksekusi perintah Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan harga-harga barang kebutuhan pokok, terutama minyak goreng.

“Hari kedua bekerja, semaksimal mungkin harus cepat menyerap dan memetakan persoalan yang ada. Jadi saya akan fokus sisa waktu setahun dua tahun urus ketersediaan pangan dan harga terjangkau. Saat ini, saya sedang memantau efektivitas program migor dua liter per satu KTP. Program ini diharapkan tidak ada hambatannya," ujar Zulkifli.

Zulhas, sapaan akrabnya, menegaskan, Kemendag sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Kepala Satgas Migor yang saat ini masih efektif. Pemerintah akan terus mencari solusi atas masalah minyak goreng secara bertahap.

Kemendag, kata Zulhas, juga akan memastikan semua berjalan dengan skema yang ada. Domestic Market Obligation (DMO), Domestic Price Obligation (DPO), dan minyak goreng curah rakyat akan tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau.

“Tadi saya cek di sini harga wajarnya sebesar Rp 15.000 per kilogram. Kami terus upayakan agar semakin sesuai. Saya juga memperhatikan tentang kualitas dan kebersihan migor curah. Kita harus pikirkan bersama-sama karena hingga saat ini negara yang masih memiliki migor curah hanya Indonesia dan Bangladesh," ujarnya.

Menurut Zulhas, untuk memastikan harga terjangkau, pemerintah berharap adanya kerja sama antara masyarakat dan pelaku usaha untuk melaporkan ke Satgas Pangan atau lembaga- lembaga terkait jika ada pelanggaran di lapangan.

Pihaknya juga telah membuat crisis center dan task force migor di Kemendag beserta hotline untuk memastikan program pemerintah berhasil.

Zulhas menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian pertanian untuk memastikan kondisi pasokan bapok sehingga dapat menjamin keterjangkauan harga bapok.

“Mengenai pertanian, cabai dan sebagainya. Pulang dari sini saya akan kontak menteri pertanian, kami akan koordinasi, agar diketahui penyebab kenaikan harga dan mencari jalan keluarnya bersama-sama,” kata dia.

 Di Pasar Koja terpantau minyak goreng curah mendapat pasokan rutin dengan harga jual ke konsumen akhir sebesar Rp 13.500 per liter. Sementara minyak goreng kemasan premium dijual dengan harga Rp 25.000 per liter.

Untuk komoditas lain, yaitu gula dijual Rp 14.000 per kg, tepung terigu kemasan Rp 12.000 per kg, telur ayam ras Rp 30.000 per kg, daging ayam ras Rp 37.500 per kg, daging sapi Rp 150.000 per kg, cabai merah keriting Rp 90.000 per kg, cabai merah besar Rp 90.000 per kg, cabai rawit merah Rp 120.000 per kg, bawang merah Rp 60.000 per kg, serta bawang putih Rp 35.000 per kg.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement