Ahad 19 Jun 2022 10:53 WIB

PSSI akan Bentuk Tim Investigasi Kematian Bobotoh Persib

Piala Presiden masih akan tetap berlangsung sesuai jadwal.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Endro Yuwanto
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno.
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Bogor Kota menyatakan, kasus meninggalnya bobotoh Persib Bandung asal Kota Bogor bernama Sofiana Yusuf, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pada Sabtu (18/6/2022) dini hari WIB ditangani Polrestabes Bandung. Di samping itu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga akan membentuk tim investigasi terkait peristiwa berdarah yang merenggut nyawa dua bobotoh ini.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan belasungkawanya terhadap meninggalnya Sofiana Yusuf. Ia pun menyebut jika kasus ini ditangani oleh Polrestabes Bandung.

Baca Juga

“Tentu nanti terkait kejadian dan sebagainya, tentu Polrestabes Bandung yang lebih mengerti penanganannya. Namun kebetulan korban adalah warga Kota Bogor sehingga kami turut berduka cita,” kata Susatyo, Ahad (19/6/2022).

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengatakan, terkait insiden tersebut PSSI tengah membuat tim investigasi untuk mengetahui peristiwa berdarah yang merenggut nyawa dua orang yakni Sofiana Yusuf dan bobotoh lain bernama Ahmad Solihin.

Sudjarno menyebutkan, tim investigasi ini akan dikomandani oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI. Diduga, Sofiana Yusuf meninggal karena kelelahan. Ditambah lagi ketika laga Persib vs Persebaya Surabaya berlangsung pada 30 menit awal, penonton tanpa tiket mencoba memaksa masuk ke stadion.

“Tentu ini juga akan menjadi bagian investigasi ini dan penyelidikan ini dibentuk untuk mengetahui bagaimana persis kejadiannya. Apakah karena over kapasitas, kelalaian, atau sebagainya itu menjadi bagian yang perlu ditelusuri oleh tim investigasi,” jelas Sudjarno.

Sehingga, pihaknya belum berandai-andai untuk mengetahui penyebab maupun sanksi. Yang pasti, kata Sudjarno, Piala Presiden masih berlangsung sesuai jadwal. “Kalau regulasi kan sudah ada, itu tinggal diikuti saja. Kami juga tidak ada yang menginginkan kejadian ini. Kami tunggu hasil investigasinya seperti apa,” tegasnya.

Di samping itu, Sudjarno mengakui kondisi Stadion GBLA masih layak. Namun permasalahan membludaknya suporter yang masih akan didalami.

Sementara itu, Ketua Divisi Pembinaan Suporter PSSI, Budiman Dalimunthe, mengatakan ke depan pihaknya berkoordinasi dengan suporter klub sepak bola tanah air agar kejadian tersebut tidak akan terulang.

“Kami akan koordinasi dengan teman-teman suporter dan klub agar suporter bersama klub bisa lebih intens. Karena yang sebenarnya lebih tahu berapa yang datang ya teman-teman suporter. Moga-moga pihak klub intens berkomunikasi,” jelas Budiman.

Sementara itu, salah seorang keluarga Sofiana Yusuf, bernama Sony, mengakui jika keluarga sudah ikhlas atas kejadian ini. Namun pihak keluarga berharap ada evaluasi dari panitia agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ke depan kalau gak punya tiket jangan terlalu maksain ya. Sebenarnya anak ini (korban) sudah punya tiket gitu. Kalau dari keluarga sudah ikhlas mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi soal administrasi di sananya, lebih tertib lagi,” ujar Sony.

Sony menambahkan, keluarga mendapat kabar duka itu kemarin sekira pukul 01.30 WIB. Jenazah pun tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 WIB keesokan harinya.

Adapun Sofiana berangkat pagi hari menuju Bandung bersama rombongan bobotoh lainnya. Diduga, Sofiana kurang istirahat dan lemas ketika penonton tengah membludak di Stadion GBLA, Bandung.

“Korban kemarin pulang kerja, pamit ke Bandung. Di Bandung berdesakan nggak kuat fisiknya mungkin. Beres kerja kan malam begadang, paginya berangkat ke Bandung. Jadi dia kurang istirahat juga badannya lemas. Penonton juga membeludak,” pungkasnya.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement