REPUBLIKA.CO.ID, WALES — Ryan Giggs akhirnya menanggalkan jabatan manajer tim nasional Wales setelah mengumumkan keputusannya itu antara lain didasari agar persiapan Gareth Bale dkk menyongsong Piala Dunia 2022 tidak terganggu oleh penangguhan persidangan kasus yang membelitnya.
"Setelah banyak pertimbangan, saya memutuskan mundur dari jabatan saya sebagai manajer timnas putra Wales yang berlaku sejak pengumuman ini," kata Giggs dalam pernyataannya yang dilansir Reuters, Selasa (21/6) WIB.
"Sebuah kehormatan dan hak istimewa bagi saya untuk melatih negara saya, tetapi alangkah baiknya FA Wales, staf pelatih, dan para pemain bisa mempersiapkan turnamen (Piala Dunia) bisa dilakukan dengan kepastian, klarifikasi dan tanpa spekulasi terkait posisi pelatih kepala mereka."
"Tak ada yang bisa disalahkan atas tertangguhkannya penyelesaian kasus saya. Saya tidak ingin persiapan tim untuk Piala Dunia terpengaruh, tidak stabil, atau terancam oleh perhatian yang tersedot di kasus itu," ujarnya menambahkan.
FA Wales mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima pengunduran diri Giggs.
"FAW menghaturkan terima kasih kepada Ryan Giggs atas kinerja selama masa jabatannya sebagai manajer timnas putra Cymru dan menghargai keputusan yang ditempuh, yang mengutamakan kepentingan terbaik sepak bola Wales," demikian pernyataan FA Wales.
"Fokus FAW dan timnas Wales kini sepenuhnya tercurahkan untuk persiapan Piala Dunia di Qatar akhir tahun ini," tulis pernyataan yang sama.
Giggs masih menjalani proses persidangan kasus perilaku pemaksaan dan serangan terhadap mantan kekasihnya dan adik perempuan tersebut.
Legenda Manchester United itu menolak semua tuduhan tersebut dan masih berada dalam status jaminan. Persidangannya seharusnya dilangsungkan di Pengadilan Manchester Crown Court pada 24 Januari lalu tapi ditangguhkan ke 8 Agustus mendatang.
Ketika menjalani proses hukum, Giggs sempat mundur secara temporer dari jabatannya di timnas Wales pada November 2020, di mana pelatih interim Robert Page sukses mengantarkan negara itu kembali ke putaran final Piala Dunia lagi dalam 64 tahun setelah kemenangan atas Ukraina di laga playoff.