Selasa 21 Jun 2022 19:50 WIB

Pembuang Puluhan Bangkai Hewan Ternak di Sungai Semarang Dikejar

Polisi mengejar pelaku pembuangan puluhan bangkai ternak di Sungai Serang, Semarang.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Beberapa bangkai hewan ternak seperti sapi dan kambing yang tersangkut di bebatuan aliran sungai Serang dibwilayah Dusun Pamotan, Desa/ Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6). Sedikitnya 50 bangkai hewan ternak ditemukan di aliran sungai ini dan diduga merupakan ternak yang mati akibat PMK. Polisi mengejar pelaku pembuangan puluhan bangkai ternak di Sungai Serang, Semarang.
Foto: Kades Susukan
Beberapa bangkai hewan ternak seperti sapi dan kambing yang tersangkut di bebatuan aliran sungai Serang dibwilayah Dusun Pamotan, Desa/ Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/6). Sedikitnya 50 bangkai hewan ternak ditemukan di aliran sungai ini dan diduga merupakan ternak yang mati akibat PMK. Polisi mengejar pelaku pembuangan puluhan bangkai ternak di Sungai Serang, Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Jajaran Satreskrim Polres Semarang masih menelusuri pihak atau oknum peternak yang sengaja membuang 50 ekor domba dan kambing yang mati di badan Sungai Serang, di wilayah Dusun Pamotan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Terlebih domba/ kambing yang telah menjadi bangkai tersebut diindikasikan mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Selain itu, tindakan tersebut juga telah meresahkan masyarakat yang selama ini memanfaatkan air sungai ini, baik untuk peternakan dan pertanian.

Baca Juga

Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA yang dikonfirmasi mengungkapkan, jajaran Polres Semarang akan mengungkap siapa oknum atau pihak yang tidak bertanggungjawab dan telah membuang hewan ternak terindikasi PMK tersebut ke Sungai Serang.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi penemuan puluhan bangkai hewan ternak ini, diduga kuat puluhan kambing/ doma tersebut dibuang dari atas jembatan sungai Serang, di wilayah Dusun Pamotan dengan kendaraan angkut sejenis truk, pada Selasa dini hari.

Sebab ditemukan sisa-sisa jerami yang becampur kotoran hewan ternak dan masih tercecer di badan jalan, tepat di atas jembatan tersebut. Selain itu, situasi jalan penghubung Kecamatan Tengaran dengan Kecamatan Susukan di Dusun Pamotan sangat sepi pada malam hari.

Kondisi ini berbeda dengan jalan penghubung dua kecamatan yang sama melalui Sruwen yang lebih ramai lalu lalang warga. “Kuat dugaan, hewan ternak yang sudah mati ini dibuang dari atas jembatan,” kata Yovan, Selasa (21/6).

Selain itu, jelasnya, polisi juga mendapatkan informasi dari masyarakat ada salah satu kendaraan jenis truk yang dicuci pada dini hari di wilayah Tengaran. Informasi dari masyarakat ini akan didalami lebih lanjut melalui penyelidikan oleh tim Satreskrim Polres Semarang.

Dia juga menyampaikan, hewan ternak yang sudah mati dan dibuang ke sungai Serang ini berasal dari luar Kecamatan Susukan bahkan juga luar daerah. Karena melihat jumlah bangkai kambing/ domba yang dibuang cukup banyak.

Sementara di sekitar lokasi juga tidak ada peternakan dengan jumlah hewan ternak sebanyak ini. Selain itu pada telinga hewan ternak yang sudah menjadi bangkai tersebut juga didapati nomor semacam register/identitas di bagian telinga hewan-hewan ternak tersebut.

“Mudah-mudahan beberapa informasi dan petunjuk ini akan dapat membawa polisi untuk segera  mengungkap siap yang bertanggungjawab dalam pembuangan puluhan bangkai hewan ternak di Sungai Serang ini,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement