Rabu 22 Jun 2022 10:27 WIB

Kemenkeu: Minat investor Cukup Baik di tengah Kekhawatiran Resesi AS

Minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) cukup baik.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Lelang Surat Utang Negara (SUN) -- ilustrasi. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) cukup baik di tengah meningkatnya kekhawatiran ekspektasi resesi Amerika Serikat (AS).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Lelang Surat Utang Negara (SUN) -- ilustrasi. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) cukup baik di tengah meningkatnya kekhawatiran ekspektasi resesi Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) cukup baik di tengah meningkatnya kekhawatiran ekspektasi resesi Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut tercermin dari penawaran SUN yang masuk sebesar Rp 35,06 triliun sehingga diserap sebesar Rp 18,88 triliun, dengan mempertimbangkan imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan pada 2022.

Baca Juga

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan keputusan penyerapan dana tersebut turut mempertimbangkan capaian penerbitan SBR011 sebesar Rp 13,9 triliun (oversubscribe 2,78 kali dari target awal Rp 5 triliun).

Adapun kebijakan agresif Bank Sentral AS, The Fed menaikkan bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 1,5 persen sampai 1,75 persen untuk mengendalikan inflasi, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 1994, meningkatkan kekhawatiran ekspektasi resesi AS yang dapat terjadi dalam waktu dekat.

Gubernur Fed juga menyampaikan Bank Sentral Negeri Paman Sam tersebut akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps sampai dengan 75 bps pada pertemuan pada Juli mendatang.

Kendati begitu, Deni menyatakan masih baiknya minat investor dalam lelang SUN dipengaruhi oleh kondisi perekonomian domestik yang baik, dengan adanya rilis data neraca perdagangan yang kembali mencatatkan surplus sebesar 2,9 miliar dolar AS pada Mei.

Adapun seri benchmark dengan tenor lima dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang kali ini, yang mencapai 73,81 persen dari total penawaran masuk (incoming bids) dan 75,5 persen dari total penawaran yang diberikan (awarded bids).

Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu Rp 17,88 triliun atau 50,99 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp 10,85 triliun atau 57,48 persen dari total awarded bids. Maka demikian, lanjut dia, bids to cover ratio pada lelang kali ini tercatat sebesar 1,86 kali.

Partisipasi investor asing mayoritas juga pada tenor lima dan 10 tahun, dengan total penawaran masuk sebesar Rp 3,67 triliun atau 10,46 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp 1,99 triliun atau 54,31 persen dari total incoming bids investor asing.

Secara umum, level yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan (WAY) mengikuti kondisi pasar yang masih cenderung volatil karena pengaruh kondisi global, sehingga level WAY yang dimenangkan pada seri obligasi negara tercatat naik sebesar tiga bps sampai 10 bps dibandingkan lelang sebelumnya.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 5 Juli 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement