REPUBLIKA.CO.ID, SAUMLAKI -- Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku memiliki potensi investasi di sektor perikanan yang masih terbuka luas. Sebab hingga kini hasil tangkapan ikan yang melimpah di daerah itu belum bisa ditampung untuk pengiriman ke luar daerah.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Alowesius Batkormbawa di Saumlaki, Kamis (23/6/2022), mengatakan, proses pengiriman komoditas perikanan antarpulau atau pengiriman dari wilayah Tanimbar ke wilayah lain, masih terkendala tempat penyimpanan ikan, dan ruang pembekuan di atas kapal (frezeer).
"Potensi produksi kita cukup melimpah. Namun, jika hasil tangkapan yang dalam kondisi beku, membutuhkan fasilitas utama yaitu harus ada ruang penyimpan pembekuan atau dikenal dengan ABS kemudian tempat penyimpanan sendiri," kata Alowesius.
Selain itu, potensi investasi penunjang sektor perikanan juga masih dibutuhkan di Tanimbar untuk menjaga kualitas ikan. Seperti pabrik pembuatan es balok atau semacam es curah.
Produksi es balok ini, menurut Alowesius terbatas karena mesin produksi milik pemerintah daerah sedang rusak. Mesin pembuat es, lanjutnya, bisa memproduksi lima ton es balok per hari.
Kondisi yang ada sekarang, lanjutnya, para pengusaha perikanan di Saumlaki hanya membangun tempat penampungan ikan sementara sebelum dipasok ke luar daerah. "Ada satu pengusaha yang punya kapasitas sekarang baru terbangun sekitar 200 ton ruang penyimpanannya untuk penampungan," kata dia.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki garis pantai sekitar 1.623,27 kilometer serta letaknya yang strategis di antara laut Banda (WPP 714) dan laut Arafura (WPP 18), sehingga memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang potensial baik dari segi kuantitas maupun diversitas.