REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung tidak bisa melanjutkan Piala Presiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung. Hal ini sebagai dampak atas insiden tewasnya dua Bobotoh pada laga Persib kontra Persebaya pada Jumat (17/6/2022).
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono mengakui klub sudah berusaha untuk tetap kembali ke Stadion GBLA. Bahkan Persib sudah mengirimkan surat pada Organizing Committee Piala Presiden dan pihak terkait.
"Saat ini, Persib sudah mengirimkan surat kepada Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2022 dan juga kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan perizinan agar Persib dapat bermain kembali di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk pertandingan lanjutan di babak perdelapan final Piala Presiden 2022 tersebut," kata Teddy, Ahad (26/6/2022).
Teddy menyebut, Persib keukeuh ingin menggunakan Stadion GBLA karena stadion tersebut merupakan stadion kebanggaan warga Kota Bandung. Persib ingin bisa kembali bermain di kandang sendiri mengingat Persib merupakan klub kebanggaan Kota Bandung.
"Selain itu, Persib juga merencanakan Stadion GBLA sebagai kandang untuk pelaksanaan seluruh pertandingan kompetisi Liga 1 tahun 2022/2023 mendatang dan seterusnya," kata Teddy.
"Karena Persib secara rutin sudah menggunakan Stadion GBLA tersebut untuk pemusatan latihan sehingga tim sudah sangat mengenal kondisi lapangan dan nyaman untuk bermain di Stadion GBLA," kata Teddy.
Hingga akhirnya usaha Persib untuk kembali ke Stadion GBLA pun putus. Hal ini karena Komite Disiplin telah menerbitkan surat keputusan tentang nasib Persib di sisa Piala Presiden.
"Komisi Disiplin (Komdis) OC Piala Presiden 2022 telah menerbitkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Persib tidak diperbolehkan bermain di stadion GBLA dan juga tidak boleh adanya penonton untuk sisa pertandingan di turnamen pramusim Piala Presiden 2022," kata Teddy.
Teddy pun mengakui, klub mengapresiasi setiap keputusan yang diberikan pada Persib. Untuk itu Persib pun mengusulkan bermain di Stadion Si Jalak Harupat. "Kita usulkan di SJH tanpa penonton sesuai dengan sanksi dari Komdis," kata Teddy.