REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta semua Muslim di Kerajaan untuk memantau munculnya bulan sabit Dzulhijjah pada Rabu malam (29/6/2022). Siapapun yang melihatnya untuk segera melapor ke pengadilan terdekat.
Dilansir dari Al Arabiya, Senin (27/6/2022), Mahkamah Agung mengatakan masyarakat maupun jamaah haji dapat melihat penampakan hilal Dzulhijjah dengan mata telanjang ataupun melalui teleskop. Setelah itu mereka yang melihat penampakan hilal dapat segera memberikan kesaksian mereka di pengadilan terdekat.
Penampakan hilal menandai dimulainya bulan Dzulhijjah, di mana ibadah haji dilakukan diikuti dengan Idul Adha. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender Islam. Setelah bulan Dzulhijjah habis, umat Muslim memasuki tahun baru Islam yang diawali dengan bulan Muharam.
Kalender lunar umat Islam terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari 354 atau 355 hari. Untuk menandai datangnya bulan puasa, Muslim juga harus melihat hilal bulan Ramadhan dan untuk melaksanakan hari raya Idul Fitri, juga harus melihat hilal bulan syawal.
Sedangkan haji sendiri merupakan salah satu dari lima rukun Islam, yang harus dilakukan setiap Muslim setidaknya sekali seumur hidup jika mereka mampu. Tahun ini merupakan pertama kalinya Arab Saudi membuka haji untuk jamaah asing setelah penangguhan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Sekitar 1 juta orang akan melakukan ritual haji tahun ini, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 60 ribu orang.