Selasa 28 Jun 2022 20:47 WIB

BI DKI: Formula E Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jakarta

Ekonomi Jakarta juga diperkirakan terus bertumbuh seiring terkendalinya pandemi Covid

Pembalap Jaguar TCS Mitch Evans dari Selandia Baru melambai di podium setelah memenangkan balapan mobil E-Prix Formula E Jakarta sebagai Kepala Tim Jaguar TCS James Barclay, kiri, pemenang tempat kedua Jean-Eric Vergne dari Prancis DS Techeetah dan tempat ketiga Edoardo Mortara dari Rokit Venturi of Switzerland applaud, di Jakarta, Indonesia, Sabtu, 4 Juni 2022. BI DKI Jakarta menyebut ajang Formula E ikut mendorong perekonomian Jakarta.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Pembalap Jaguar TCS Mitch Evans dari Selandia Baru melambai di podium setelah memenangkan balapan mobil E-Prix Formula E Jakarta sebagai Kepala Tim Jaguar TCS James Barclay, kiri, pemenang tempat kedua Jean-Eric Vergne dari Prancis DS Techeetah dan tempat ketiga Edoardo Mortara dari Rokit Venturi of Switzerland applaud, di Jakarta, Indonesia, Sabtu, 4 Juni 2022. BI DKI Jakarta menyebut ajang Formula E ikut mendorong perekonomian Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta mencatat kejuaraan dunia balap mobil listrik Formula E dan sejumlah kegiatan bertaraf internasional berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada 2022. Ekonomi Jakarta juga diperkirakan terus bertumbuh seiring terkendalinya pandemi Covid-19.

"Semoga Jakarta (pertumbuhan ekonomi) tetap tinggi karena kami lihat event-nya banyak sekali, sumber pertumbuhan barunya terlihat," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Onny Widjanarko dalam seminar ekonomi bisnis di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Bank sentral Indonesia ini memperkirakan ekonomi DKI Jakarta pada 2022 tumbuh pada kisaran 5,3 hingga 6,1 persen atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 3,56 persen. Dalam laporan perekonomian Provinsi DKI Jakarta edisi Mei 2022 disebutkan bahwa agenda olahraga balap mobil listrik, Formula E Jakarta dan konser musik skala nasional dan internasional mendorong kinerja konsumsi rumah tangga pada 2022.

Konsumsi rumah tangga, menurut laporan bank sentral itu, adalah sumber pertumbuhan utama ekonomi di Ibu Kota. Melonjaknya kinerja konsumsi rumah tangga itu seiring longgarnya pembatasan aktivitas masyarakat menyusul kasus positif Covid-19 kian terkendali dan percepatan vaksinasi.

Meningkatnya mobilitas masyarakat ikut menggerakkan pembukaan sektor ekonomi sehingga berpotensi meningkatkan ketersediaan lapangan kerja dan mendorong pendapatan masyarakat. Aktivitas mudik yang sudah diperbolehkan serta penyelenggaraan kegiatan pertemuan atau MICE (meeting, insentive, conference and exhibition) juga turut mendorong kinerja konsumsi rumah tangga.

Sedangkan, konsumsi pemerintah diperkirakan akan difokuskan pada program prioritas seperti infrastruktur, ketahanan pangan, pariwisata dan sektor lain, selain melanjutkan program penanganan Covid-19. Laporan itu juga menyebutkan ajang Formula E berkontribusi mendorong kinerja investasi, pariwisata, dan lapangan usaha perdagangan.

Kinerja investasi 2022 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2021 didorong berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta. PSN itu di antaranya enam ruas jalan tol dalam kota, MRT, LRT, hingga proyek Pemprov DKI seperti Jakarta International Stadium (JIS) dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Penambahan proyek baru pada 2022 seperti pembangunan tol seksi B dan pelaksanaan Formula E di Jakarta diperkirakan juga akan meningkatkan investasi bangunan di DKI pada 2022. Kinerja ekspor 2022 juga diperkirakan masih tumbuh tinggi termasuk ekspor jasa yakni pariwisata.

"Diselenggarakannya berbagai event dan MICE dengan skala internasional antara lain Formula E, presidensi G20, IIMS dan berbagai konser musik skala nasional dan internasional diperkirakan akan mendorong kunjungan wisman," demikian laporan BI Jakarta.

Sementara itu, dari sisi lapangan usaha perdagangan misalnya juga diperkirakan tumbuh positif di Jakarta pada 2022 seiring terkendalinya kasus Covid-19 yang mendorong longgarnya pembatasan aktivitas masyarakat. Faktor lain yang mendorong kinerja perdagangan di Jakarta di antaranya aktivitas mudik saat Idul Fitri, insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil, presidensi G20 serta Formula E Jakarta dan industri MICE.

 

photo
Formula E Diinterpelasi, Anies Bergeming - (Infografis Republika.co.id)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement