REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai menyuntikkan perdana vaksin terhadap ternak, khususnya sapi, untuk memberantas penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu, dengan jatah 3.000 dosis.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, yang memimpin vaksinasi di wilayah Gresik Utara dan Selatan, tepatnya di Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, Selasa mengatakan jatah 3.000 dosis vaksin dari Pemprov Jatim sebenarnya belum bisa mencukupi kebutuhan vaksin sapi di daerah itu. Namun, kata Gus Yani, sapaan Fandi Akhmad Yani, dia optimistis mendapatkan vaksin tambahan sesuai kebutuhan, dan akan menyuntikkan seluruh vaksin pada kuota pertama, agar wabah PMK segera teratasi.
"Saat ini, vaksinasi sapi oleh pemerintah pusat diprioritaskan untuk sapi perah penghasil susu. Sementara sapi di Gresik mayoritas sapi potong. Namun, kami tetap meminta agar sapi yang belum tervaksin dipantau terus agar terjaga kesehatannya," katanya.
Baca juga : Rencana Ibu Kota Pindah, HIPMI: Jakarta Masih Jadi Penopang Ekonomi Nasional
Gus Yani meminta kepada peternak di Gresik, untuk tetap menjaga kebersihan kandang dan pakan. Apabila ada gejala sakit diharapkan langsung diperiksakan di dokter hewan yang disiapkan Pemkab Gresik.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro mengatakan sebanyak 3.000 dosis vaksin itu akan disebar di Gresik Selatan sebanyak 2.000 dosis, dan di Gresik Utara sebanyak 1.000 dosis."Kami ditarget maksimal tanggal 4, bulan depan, sudah habis vaksinnya, nanti sapi yang sudah tervaksin ada tanda pin yang ada barcodenya," kata Eko.
Rencananya, setelah vaksin pertama, empat minggu kemudian akan diberikan vaksin dosis dua. Setelah itu, jarak enam bulan akan diberikan vaksin dosis tiga alias booster.
Baca juga : Ibadah Qurban di Tengah Wabah PMK, Ini Pernyataan Persis