REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Kabupaten Cilacap menargetkan sebanyak 5.000 sapi untuk divaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Vaksinasi ini telah dimulai sejak Senin (27/6/22) dan rencananya akan dilaksanakan di 16 kecamatan.

Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian Cilacap, Slamet Sugiono menjelaskan, vaksinasi akan dilaksanakan hingga tanggal 2 Juli mendatang."Vaksinasi diprioritaskan untuk sapi betina, sedangkan calon hewan qurban tidak divaksin karena akan disembelih dalam waktu dekat," jelas Slamet kepada Republika, Rabu (29/6/2022).

Hingga Selasa (28/6/2022), jumlah sapi yang sudah divaksinasi  mencapai 464 sapi yakni di Kecamatan Sidareja 82 ekor, Kedungreja 17 ekor, Patimuan sebanyak 32 ekor, Karangpucung 321 ekor dan Dayeuhluhur sebanyak 12 ekor. 

Vaksinasi dilakukan oleh petugas medik veteriner dan paramedik veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap dengan pendampingan dari Polsek dan Koramil setempat.

Pemilihan target vaksinasi didasarkan pada wilayah yang belum terkena imbas dengan virus PMK. Tercatat ada 16 kecamatan yang ternaknya tidak terjangkit oleh PMK. Sedangkan jumlah kecamatan yang terkana wabah PMK mencapai 9 kecamatan dengan 14 desa/kelurahan. Hingga Selasa (28/6/2022), Cilacap mencatat ada 305 ekor sapi yang tertular, dengan 128 ekor telah sembuh, 170 ekor masih dalam pengobatan, dan 7 ekor dipotong paksa.

Sementara itu untuk pasokan hewan qurban, Cilacap memiliki 5.945 ekor sapi jantan dan yang layak untuk kurban hanya sekitar 3.000 ekor. Menurut Slamet, kebutuhan qurban berdasarkan data realisasi qurban tahun 2021 kurang lebih 5.000 ekor. Akan tetapi, stok yang kurang ini dapat digantikan dengan hewan qurban lainnya."Untuk kambing dan domba stoknya surplus," kata Slamet. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika