REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah derasnya arus digitalisasi, percakapan tentang robot yang dibenami teknologi kecerdasan buatan (AI) selalu memiliki daya tarik tersendiri. Euforia perkem bangan robot yang diciptakan dengan berbagai tujuan, selalu diba yangi oleh kekhawatiran akan masa depan persaingan dengan manusia.
Hal ini juga yang mewarnai dinamika pengembangan teknologi robot di dunia kuliner. Dikutip dari Inverse, Rabu (18/5), seorang profesor di Departemen Teknik Cambridge, Inggris, Fumiya Iida, bersama timnya, tengah mengembangkan robot yang fungsi difokuskan pada berbagai pekerjaan dapur.
Proyek yang digagas Iida ini, terasa makin menarik karena meski robot tak memiliki indera perasa. Namun, mereka ternyata bisa dikembangkan untuk mempersiapkan berbagai resep masakan.
Selain itu, mereka juga bisa membalik burger, merakit pizza, dan membuat sup. "Orang-orang sudah makan banyak makanan yang diproduksi mesin di mana-mana, tetapi masih sulit untuk bersaing dengan koki manusia yang baik," jelas Iida.
Iida dan tim pun berpikir untuk mengajari robot menilai rasa asin dan tekstur hidangan pada titik yang ber beda, dalam sebuah proses memasak. Langkah ini, menjadi bagian dari upaya untuk membangun robot yang dapat menyiapkan makanan secara komersial. Kemudian, bukan tak mungkin pula akan mengungguli juru masak andal di masa depan.
Kolaborator Iida, Grzegorz Sochacki, mengatakan bahwa dia percaya bahwa koki robot dapat mulai menggantikan pekerja makanan cepat saji atau bekerja di dapur dalam dekade berikutnya.
“Publikasi terbaru kami menunjukkan betapa rumitnya persepsi rasa manusia, dan koki robot kami masih jauh tertinggal,” kata Iida.