REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan taruna dan taruni Polri harus siap ditempatkan di mana saja. Hal itu guna mewujudkan pembangunan Indonesia yang tidak hanya terpusat di satu wilayah, tetapi Indonesia sentris.
"Carilah tempat paling sulit karena di situ akan mendapatkan mutiara-mutiara. Kalian dapatkan pengalaman yang mungkin tidak semua mendapatkan dan itu bisa jadi fondasi bagi kalian," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/7/2022).
Pesan itu disampaikan Sigit dalam acara penutupan pendidikan taruna Akademi Kepolisian Angkatan Ke-53 Arkana Satriadharmadi Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/7). Mereka yang dinyatakan lulus tahun ini sebanyak 246 orang, terdiri atas215 taruna dan 31 taruni.
Menurut dia, dimanapun tempat bertugas menjadi penempa mental dan jiwa kepemimpinan sebagai modal seorang pemimpin Polri pada masa akan datang. Sigit berpesan para taruna dan taruni untuk tidak mengeluh melainkan terus meraih prestasi untuk negara, institusi dan diri sendiri.
Taruna dan taruni Polri juga diingatkan selalu menanamkan di dalam sanubari setia terhadap negara atau Satya Haprabu. Dalam hal ini, polisi siap mengawal seluruh kebijakan yang dilakukan demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia menjadi lebih baik.
"Saya bangga kalau kalian bisa melakukan hal tersebut. Saya bangga apabila kalian bisa jawab tegas 'saya adalah anak negara, dan siap ditempatkan dimana saja'. Jadi Anda sudah siap untuk menjadi calon pemimpin pada masa yang akan datang," ujar Sigit.
Lebih jauh, Sigit berpesan kepada taruni Akpol agar terus mengukir prestasi. Mengingat, Polri saat ini memberikan kesempatan yang sama bagi Polwan dalam menjalankan tugas, sebagaimana semangat kesetaraan gender di institusi Polri.
Ia mengatakan, banyak Polwan yang sudah berpangkat jenderal. Seluruh taruni juga diberikan kesempatan jadi kepala satuan wilayah atau Kapolsek, Kapolres, bahkan suatu saat Kapolda.
Namun ini semua, kata Sigit, tergantung bagaimana taruni bisa menemukan potensi dirinya. Karena ada kelebihan dari polwan yang diharapkan dapat melaksanakan tugas khusus terkait masalah kekerasan perempuan dan anak, posisi yang haruskan sentuhan humanis.
"Tentunya rekan-rekan taruniPolwan miliki kemampuan lebih dibandingkan laki-laki. Jadi terus kembangkan kemampuan kalian karena kalian memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir dan prestasi," kata Sigit.