Senin 04 Jul 2022 18:21 WIB

Donetsk Jadi Target Rusia Berikutnya Setelah Kuasai Luhansk

Rusia dinilai akan mengambil penuh atas wilayah Donetsk.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria mengendarai sepeda melewati sebuah bangunan yang rusak dalam penembakan Rusia di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 20 Juni 2022. Setelah menguasai Luhansk, pasukan Rusia diprediksi akan mengalihkan fokus pertempuran ke Donetsk, Ukraina.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Seorang pria mengendarai sepeda melewati sebuah bangunan yang rusak dalam penembakan Rusia di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 20 Juni 2022. Setelah menguasai Luhansk, pasukan Rusia diprediksi akan mengalihkan fokus pertempuran ke Donetsk, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Setelah menguasai Luhansk, pasukan Rusia diprediksi akan mengalihkan fokus pertempuran ke Donetsk, Ukraina. Moskow dinilai akan berusaha mengambil penuh atas wilayah yang dikenal sebagai Donbas di Ukraina timur tersebut.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengungkapkan, Rusia mulai melakukan penarikan pasukan teratur dari wilayah Lysychansk. Kendati demikian, dia menilai, Moskow tidak akan mengalihkan 100 persen pasukannya ke beberapa front karena mereka perlu mempertahankan garis. 

Baca Juga

“Jika mereka (pasukan Rusia) meninggalkan posisi mereka, maka posisi kami dapat melakukan semacam serangan balasan,” ucapnya saat diwawancara Reuters, Senin (4/7/2022).

Gaidai berpendapat, setelah menguasai Luhansk, kini Rusia bakal membidik Donetsk. “Bagi mereka, tujuan nomor satu adalah wilayah Donetsk, Sloviansk dan Bakhmut akan diserang. Bakhmut sudah mulai ditembaki dengan sangat keras,” ucapnya.

Bakhmut, Sloviansk dan Kramatorsk terletak di barat daya Lysychansk. Mereka merupakan daerah perkotaan utama yang menahan pasukan Rusia di Donetsk. Dalam wawancara dengan Reuters, Gaidai sempat menyampaikan kekecewaannya atas keberhasilan Rusia menguasai Luhansk.

“Hilangnya wilayah Luhansk sangat menyakitkan karena ia adalah wilayah Ukraina. Bagi saya pribadi, Luhanks istimewa. Ini tanah air tempat saya lahir dan saya juga kepala daerah,” ucapnya.

Kendati demikian, hilangnya Luhansk bukan berarti Ukraina telah kalah berperang. “Kami perlu memenangkan perang, bukan pertempuran untuk Lysychansk,” kata Gaidai.

Rusia berhasil menguasai Luhansk pada akhir pekan lalu. “Pada 3 Juli 2022, Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Angkatan Darat Sergey Shoigu melaporkan kepada Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia Vladimir Putin tentang pembebasan Republik Rakyat Luhansk,” kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia, Ahad (3/7/2022), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Menurut Kemenhan Rusia, militer Rusia dan milisi Republik Rakyat Luhansk, telah membentuk kontrol penuh atas daerah Lysychansk dan sejumlah pemukiman terdekat. Yang terbesar adalah Belogorovka, Novodruzhesk, Maloryazantsevo, dan Belaya Gora. “Total wilayah yang dibebaskan selama 24 jam terakhir mencapai 182 kilometer persegi,” ungkap Kemenhan Rusia.

Sebelum melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Moskow telah terlebih dulu mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di Ukraina timur yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement