REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengajukan sejumlah kriteria baru investor Garuda Indonesia. Setelah proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Garuda bersiap mendapatkan suntikan modal untuk kembali terbang tinggi. Kelak, investor Garuda harus berkontribusi dalam perbaikan logistik udara Indonesia.
Dalam memilih investor, kata Erick, bukan hanya melihat besarnya modal yang ditawarkan saja. Menurut dia, investor baru Garuda harus bisa menjadi mitra strategis untuk pengembangan bisnis maskapai pelat merah tersebut. Tidak masalah apakah investor itu berasal dari dalam atau luar negeri.
"Apakah di dalam atau luar negeri? Tetapi kalau saya tekankan siapapun yang masuk investornya wajib jadi bagian partner strategis. Bukan cuma uang. Yang bisa berikan nilai tambah untuk perbaikan logistik udara," ujar Erick Thohir kepada wartawan ditemui di Gedung DPR Jakarta, Senin (4/7).
Erick menyebut investor baru Garuda juga harus menguntungkan bagi Indonesia, dan bukan hanya menjadikan pasar. Setidaknya, jika itu investor asing harus bisa melakukan penukaran angkutan penumpang maupun barang.
"Investor (asing) juga harus untungkan Indonesia. Jangan sampai Indonesia jadi market saja. Orang kita banyak ke luar negeri, orang luar tidak ke kita. Atau barang kita tidak masuk ke luar negeri," papar Erick Thohir.
Erick menambahkan, saat ini Garuda Indonesia sedang fokus menyiapkan tahapan right issue untuk memasukkan PMN Rp 7,5 triliun. Setelah itu, tahapan berikutnya membahas soal investor baru.
"Step berikutnya apa? Memang, sesuai dengan yang diputuskan pemerintah masuk dulu, Rp 7,5 triliun kurang lebih. Kalau itu sudah baru bicara investor," jelas Erick Thohir.
Garuda dinyatakan lolos Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) lantaran pada tahap pemungutan suara pada Jumat (17/6) lalu. Sebanyak 347 kreditur atau 95,07 persen menyetujui proposal damai yang mereka ajukan.
Adapun jumlah kreditur konkuren yang hadir dengan total suara sebanyak 12.162.455. Rapat itu dihadiri 365 kreditur dengan total jumlah hak suara 12.479.432.
Pada kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan proses ini menjadi penentu kesepakatan perdamaian (homologasi) antara Garuda dengan kreditur.