Sudah bukan hal yang baru lagi jika pertigaan jalan yang mempertemukan Jalan Raya Pasar Minggu dan Jalan Raya Ragunan selalu semerawut. Sebab, banyak pengendara motor yang nekat melawan arah.
Warga pengguna kendaraan bermotor sengaja melanggar lalu lintas dengan lawan arah di Pintu Kereta Stasiun Pasar Minggu, Selasa (20/6)
Daerah itu hanya tertib jika ada polisi yang menertibtkan lalu lintas. Berdasarkan pantauan saat pukul 17.20 WIB saat jam sibuk pulang kantor, awalnya dipetigaan tersebut sangat tertib karena ada satu polisi yang berdiri di depan menuju jalan samping stasiun untuk menertibkan lalu lintas.
Bahkan, ada beberapa pemotor yang ditilang karena nekat lawan arah. Namun, saat polisi usai menertibkan lalu lintas dan akan kembali ke pos polisinya, belum sampai hitungan detik, bahkan polisi tersebut belum sampai di pos, para pemotor sudah kembali nekat lawan arus.
Warga pengguna kendaraan bermotor sengaja melanggar lalu lintas dengan lawan arah di Pintu Kereta Stasiun Pasar Minggu, Selasa (20/6)
Tidak hanya pemotor yang lawan arah yang membuat daerah Pasar Minggu tersebut tambah semerawut. Angkutan umum yang ngetem, ojek pangkalan dan ojek online yang menunggu penumpang di bahu jalan membuat jalan tersebut semakin macet dan semerawut.
Kejadian tersebut sudah ada bukan satu atau dua hari melainkan sudah berlangsung cukup lama bahkan kemungkinan telah menjadi budaya masyarakat. Masyarakat lebih takut dengan penegak hukum daripada peraturan itu sendiri. Sehingga, untuk merubah kebiasaan masyarakat yang sudah kadung melekat, pemerintah perlu sangat tegas dalam menegakkan peraturan.
Sebaiknya, polisi yang mengatur tata tertib disana jangan hanya pagi dan sore saja namun harus sepanjang waktu. Sebab, terbukti dengan adanya polisi warga bisa tertib.