Istilah Unicorn ramai diperbincangkan setelah gelaran Debat Capres ke-2. Unicorn adalah perusahaan Startup yang memiliki valuasi nilai diatas 1 miliar dolar AS. Perusahaan Startup yang masuk kategori Unicorn adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.
Di era digital saat ini, perusahaan yang berkembang pesat adalah Startup. Konsumen dapat dengan mudah mengakses berbagai produk dan jasa hanya dengan ketukan jari via transaksi online. Pengembangan Startup digadang-gadang meningkatkan usaha anak bangsa dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan Start-up kini banyak mendapat suntikan investasi asing. Executive Director of Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, empat perusahaan Start-up dikuasai asing jelas itu sudah melanggar cita-cita awal pemerintah untuk menjadikannya sebagai usaha Indonesia (SINDOnews,28/1). Unicorn di Indonesia dilirik asing karena menjanjikan keuntungan bagi para kapitalis. Penduduk Indonesia adalah target pasar yang sangat luas dan besar.
Pola pikir bahwa investasi asing untuk pertumbuhan ekonomi merupakan produk kapitalisme yang semu dalam melahirkan kesejahteraan suatu bangsa. Faktanya, justru suntikan investasi asing untuk pengembangan Startup hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial.
Transaksi melalui perusahaan Startup tersebut akan mengalirkan keuntungan bagi investor asing. Gempuran produk asing yang mudah masuk melalui perusahaan Startup membuat masyarakat Indonesia beralih pada gaya hidup konsumtif. Alih-alih membuat bangsa ini mandiri dan berdaya sendiri, justru yang paling mendapat keuntungan adalah asing.
Jika memiliki visi negara mandiri ekonomi dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat maka pemerintah harus mampu bersikap tegas terhadap investasi asing yg melemahkan kedaulatan negara baik didalam dan luar negeri.
Pengirim: Asma Abdallah, Jakarta