Remaja dan gawai seolah tak terpisahkan. Apalagi terkait fenomena kekinian yang menjadikan remaja cenderung ingin diakui eksistensinya.
Sayangnya, bagi remaja labil, konten negatif di media sosial banyak mempengaruhi cara pandangnya. Tontonan yang tidak bisa menjadi tuntunan menjadi jalan masuknya budaya luar.
Hal ini terjadi di tengah berbagai persoalan remaja yang dari tahun ke tahun kian meningkat. Dari narkoba, seks bebas, hingga kekerasan.
Dari sekian banyaknya permasalahan remaja, sudahkah negara memberikan solusi tuntas? Penyelesaian problematika ini tak hanya disandarkan kepada individu dan keluarga, tetapi juga pada kepedulian masyarakat dan penerapan aturan oleh negara.
Mengingat begitu strategisnya peran remaja sebagai tonggak peradaban. Keberadaan mereka hari ini adalah masa depan negeri yang kita cintai ini.
Pengirim: Ani Tri Yani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta