Berita meninggalnya idola K-Pop mantan anggota salah satu girlband ternama dengan bunuh diri menghebohkan dunia hiburan. Dikabarkan Sulli wanita 25 tahun itu mengakhiri hidupnya dikarenakan depresi akibat serangan para hater yang sering membully dirinya.
Kasus bunuh diri idola Korea ini bukanlah kali pertama, telah banyak rentetan artis Korea yang melakukan hal serupa. Dilatarbelakangi depresi karena tekanan pekerjaan yang amat berat membuat popularitas para idola justru membawa petaka.
Beginilah sosok yang kini sering dielu-elukan para generasi muda. Kehadiran mereka seolah sihir bagi para penggemar mereka. Hingga rela mengorbankan rupiah yang tak sedikit hanya untuk melihat aksi panggung mereka.
Fenomena depresi para artis menunjukkan ketidak bahagiaan kehidupan mereka. Walau terkenal dengan jumlah fans yang luar biasa ternyata tak mampu membuat hidup menjadi tenang dan bahagia. Kehidupan glamor yang ditampilkan serta rentetan tari dan lagu penuh kemeriahan ternyata hanyalah mesin pencetak uang bagi para pengusaha dunia hiburan.
Ini membuktikan bahwa setiap manusia membutuhkan Tuhan untuk membuat hidup memiliki tujuan dan pemecah permasalahan. Agar tak menjadi orang yang tak jelas arah tujuan hidupnya.
Sejatinya mereka hanyalah robot pekerja untuk menghasilkan dollar para pemilik modal. Eksploitasi terhadap manusia sebagai pekerja seni tak lain adalah perbudakan zaman sekarang.
Mereka diciptakan untuk menarik perhatian para penggemar yang tak lain adalah tambang emas bagi para penguasa industri hiburan. Namun amat disayangkan banyak orang yang tak sadar akan itu, terutama generasi muda yang krisis sosok idola.
Sekulerisme memang telah menjadikan hidup manusia hampa dan jauh dari pemahaman agama. Banyak generasi muda yang mencari kiblat fashion serta cara hidup dari para idola. Hal ini amat berbahaya bagi kelanjutan kehidupan. Apabila generasi muda makin termakan propaganda KPop yang sejatinya amat menghancurkan generasi.
Seseorang yang melakukan bunuh diri, telah nyata dalam dirinya kegersangan akan iman, dan tak bertuhan. Dalam Islam bunuh diri jelas perbuatan dosa, firman Allah SWT: Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. [an-Nisâ’/4:29]
Maka, masih pantaskah jika remaja yang notabene seorang muslim memiliki idola dari kalangan seperti ini. Seharusnya generasi muda saat ini sadar bahwa Idola seharusnya memiliki sesuatu yang dapat dijadikan panutan. Bisa menjadi sosok tauladan. Bukan orang yang tak paham arti ketuhanan serta hidup dalam kebingungan.
Pengirim: Silvia Anggraeni, S.Pd, Lampung