Melihat putera putera terbaik kita dibarisan para santri bersama para alim ulama, juga asatidz sungguh membuat terharu juga bangga. Jejak santri di negeri ini begitu harum namanya, membangun NKRI dengan darah jiwa dan ilmunya, dan lekatnya syariat Islam di hati mereka.
Negeri ini harusnya bersyukur, dan tidak cukup hanya dengan meneladani saja, namun terus memperjuangkan apa yang mereka cita citakan. Tidakkah kita lihat perjuangan H.O.S. Cokroaminoto, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy'ari, Buya Hamka. M. Natsir dan K.H. Wachid Hasyim untuk republik ini.
Jangan-jangan kita lupa sejarah, sehingga kita menutup mata bahwa Islam hanya agama biasa saja yang tak berdampak kepada kemaslahatan ummat dan negeri ini. Para pemuda begitu bersemangat dan dengan lantangnya memekikkan kemerdekaan. Mereka bergerak dengan dikomandoi para ulama, menguatkan janji ksatria yang tidak melupakan sang pemberi kekuatan, Allah SWT.
Nak, kalian bukan santri sembarang santri. Kehidupan gemerlap duniawi rela tak kau hiraukan walau godaan datang silih berganti. Jauhnya kenyamanan hidup bersama keluarga kau ikhlaskan, sembari terus menimba ilmu untuk bekal dimasamu kelak.
Susah payah kau korbankan masa mudamu jauh dari kemudahan dunia. Namun cukup kau ingat nak, suatu saat nanti dipundak kalianlah negeri ini bertumpu. Jiwa-jiwa sholeh cerdas kalian yang penuh keimanan yang akan memimpin negeri ini, agar negeri ini menjadi berkah.
Baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
Pengirim: Didi Diah, Tangerang Banten