Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter merupakan pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
Pendidikan karakter dapat ditumbuhkan melalui kegiatan pembiasaan yang positif. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memberikan pembiasaan yang baik yaitu kegiatan berzikir.
Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fajri Cikarang Barat-Bekasi, sebagai sekolah yang berlandaskan nilai-nilai keislaman tentunya melaksanakan kegiatan berzikir sebagai salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan. Kegiatan tersebut sebagai bentuk literasi anak terhadap amalan dalam pemahaman keagamaan yang diyakininya. Adapun zikir yang diamalkan di lingkungan SIT Nurul Fajri yaitu zikir al-Ma’tsurat.
Pembiasaan membaca zikir al-ma’tsurat tersebut merupakan kegiatan sekolah yang rutin dilakukan oleh seluruh siswa dan guru, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Pembacaan zikir tersebut dilakukan pada hari jum’at, dimulai pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dilaksanaakannya pada hari jum’at karena sebagai Sayyid al-Ayyam juga sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah selama sepekan terakhir.
Zikir merupakan proses mengingat Allah SWT baik secara lisan maupun hati. Namun sebagai bentuk latihan haruslah dibaca secara lisan agar hati bisa mengikuti secara perlahan.
Salah satu zikir yang telah disusun oleh para ulama diantaranya zikir al-ma’tsurat hasil karya Imam Hasan al-Bana. Banyak manfaat jika kita membacakannya secara istiqomah, karena di dalamnya terdapat bacaan ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah dicontohkan nabi, namun yang pastinya hati akan merasa tenang dan tenteram sehingga menenangkan jiwa bagi yang membacanya.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Raad : 28)
Berdasarkan ayat tersebut, untuk menenangkan hati hendaknya kita banyak-banyak mengingat Allah SWT, apalagi siswa sebagai penunut ilmu yang menjadi kewajibannya. Ketika siswa dalam hatinya sudah merasa tenang dan tenteram, maka pikiranpun akan jernih dalam setiap memahami pelajaran. Namun sebaliknya, jika hati tidak tenang penuh dengan kegalauan, maka rasanya sulit untuk menerima pelajaran apalagi sampai memahaminya.
Semoga dengan membiasakan berzikir ini, akan menumbuhkan ketenangan hati pada siswa, sehingga memudahkannya siswa berpikir jernih dan memahami setiap apa yang dipelajari di sekolah. Amiiin…
Penulis : Afip Miftahul Basar, Guru SIT SMPIT Nurul Fajri, Cikarang Barat – Bekasi