Rabu 30 Oct 2019 11:29 WIB

Pemuda dan kebangkitan Bangsa

Peringatan sumpah pemuda sepatutnya diikuti gerak nyata kebangkitan bangsa

Pasukan Oengibar Bendera (Paskibra) saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Silang Monas, Jakarata, Senin (28/10/2019).
Foto: Republika
Pasukan Oengibar Bendera (Paskibra) saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Silang Monas, Jakarata, Senin (28/10/2019).

Peringatan hari sumpah pemuda baru saja digelar di seluruh penjuru Nusantara. Peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumpah pemuda dimaknai sebagai kristalisasi semangat para pemuda dalam mewujudkan Indonesia merdeka.

Semangat dan gelora jiwa muda para pejuang telah membuktikan bahwa generasi muda adalah pemegang tonggak peradaban. 

Baca Juga

Namun, apakah esensi besar sumpah pemuda hanya cukup dengan ceremonial peringatan semata?

Semestinya spirit juang yang tertuang dalam sumpah pemuda dimaknai dengan bangkit nya para generasi muda penerus bangsa. Menjadi pemuda pemudi yang mampu membawa pada perubahan menuju kebangkitan.

Untuk mencapai kebangkitan bangsa, para pemuda harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam hidupnya. Hingga tak menjadi generasi pengekor yang konsumtif dan terseret arus kegalauan. Kritis terhadap kondisi yang terjadi, dan mampu mencari solusi untuk membenahi negeri.

Peringatan sumpah pemuda sudah sepatutnya diikuti dengan gerak nyata para pembawa perubahan. Menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan bertaqwa. Karena kebangkitan tak kan dapat diraih jika para pemuda hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Sibuk dengan gemerlap dunia dan bersikap hedonisme.

Negeri ini harus bangkit dan merdeka. Sudah sepatutnya momentum sumpah pemuda menjadi titik tolak perjuangan bangsa. Menunju kebangkitan hakiki yang menyatukan seluruh umat manusia.

Pengirim: Silvia Anggraeni,S.Pd, Lampung

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement