Senin 11 Jul 2022 22:24 WIB

Pemkot Pekalongan Pacu Pemulihan Ekonomi Melalui Pendampingan OPD

Kelurahan didorong melakukan pendampingan para pelaku usaha.

Perajin memproduksi batik di lokasi produksi rumahan di Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (24/5/2022) (ilustrasi). Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus memacu pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 melalui pendampingan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membantu perkembangan pelaku usaha, khususnya industri batik.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Perajin memproduksi batik di lokasi produksi rumahan di Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (24/5/2022) (ilustrasi). Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus memacu pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 melalui pendampingan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membantu perkembangan pelaku usaha, khususnya industri batik.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus memacu pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 melalui pendampingan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membantu perkembangan pelaku usaha, khususnya industri batik.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin (11/7/2022), mengatakan, ekonomi pascapandemi belum sepenuhnya pulih. Padahal di wilayah ini banyak sekali pelaku usaha khususnya sektor batik telah berinisiatif untuk bisa bertahan menjual produknya melalui sistem daring.

Baca Juga

"Kami menilai hal itu belum bisa dimaksimalkan dalam menumbuhkan perekonomian daerah. Oleh karena itu, hal itu perlu pendampingan dari kelurahan dan perangkat daerah untuk membantu dan mendorong pelaku usaha dapat lebih maju," kata Afzan.

Dikatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan sektor usaha di daerah lesu. Hal itu mengakibatkan perusahaan memberlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga jumlah angka kemiskinan naik.

Karena itu, lanjut dia, pemkot terus mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan seperti melalui program "Satu Perangkat Daerah Satu Kelurahan Pendampingan". Berdasarkan data, pada 2021 jumlah penduduk miskin di daerah tercatat 7,59 persen, tingkat pengangguran terbuka 6,09 persen, dan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,59 persen.

Afzan mengatakan, mendukung pemulihan ekonomi dan masyarakat bisa mandiri maka pihaknya mendorong kelurahan melakukan pendampingan para pelaku usaha. "Melalui program pendampingan yang melibatkan seluruh kelurahan dan OPD tersebut bisa memetakan persoalan dan potensi penanggulangan masalah yang dihadapi mereka," kata Afzan.

Menurut dia, dari temuan masalah yang dihadapi pelaku usaha maka muncul program penanganan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. "Oleh karena itu, semuanya harus sejalan, tinggal kita saling bantu dan gotong royong agar masalah kemiskinan di daerah cepat selesai," kata Afzan.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement