Senin 11 Jul 2022 23:12 WIB

Tim SAR Gabungan Cari Nelayan Hilang di Perairan Majene

Nelayan dilaporkan hilang saat melaut di perairan Cilalalang.

Ilustrasi Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Polres Majene, TNI, BPBD dan masyarakat setempat masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Cilallang Kabupaten Majene.

"Kami bersama unsur SAR lainnya yang ada di Kabupaten Majene masih terus melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang di perairan Cilallang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene," Kepala Seksi Operasi Basarnas Kabupaten Mamuju Muhammad Faturahman, Senin.

Baca Juga

Nelayan bernama Bakri (41), dilaporkan hilang oleh keluarganya, saat pergi melaut pada Sabtu subuh (9/7) sekitar pukul 05.00 WITA. Kemudian, pada pukul 09.00 WITA seorang nelayan lain mendapatkan perahu korban terombang-ambing di tengah laut.

"Setelah menemukan perahu nelayan tersebut kosong, warga sempat melakukan pencarian dan melaporkan kejadian tersebut. Diduga nelayan tersebut terjatuh dari perahu dan tenggelam," ujar Muhammad Faturahman.

Setelah mendapatkan laporan nelayan hilang tersebut, Basarnas Mamuju langsung memberangkatkan Tim Rescue berjumlah 11 personel bersama satu unit rescue car type, satu rubber boat 25 PK, peralatan komunikasi serta peralatan pendukung lainnya.

Selanjutnya, Tim Rescue Basarnas Mamuju bersama unit siaga SAR Polewali Mandar, Polres Majene, Kodim 1401, BPBD, PMI, PSC 119 Majene dan Polewali Mandar dibantu masyarakat setempat dan keluarga korban melakukan penyisiran di lokasi hilangnya nelayan tersebut.

Pencarian nelayan hilang di Perairan Cilallang pada hari ketiga kata Muhammad Faturahman, dibagi dalam dua timSAR Unit (SRU)."Hingga hari ketiga, kami masih terus melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang tersebut," tuturnya.

"Pencarian hari ini dilakukan dengan membagi dua SRU, yakni SRU satu menyisir sepanjang tujuh NM (Nautical Mile) dan SRU dua menyisir hingga 11 NM ke arah Barat Daya," terang Muhammad Faturahman.

Namun hingga Senin sore, pencarian nelayan hilang tersebut tidak membuahkan hasil, sehingga pencarian akan dilanjutkan pada Selasa (12/7)."Pencarian sempat dihentikan lebih awal, yakni pada Senin sore akibat cuaca buruk di wilayah perairan Majene. Pencarian nelayan hilang akan dilanjutkan pada Selasa pagi," ujar Muhammad Faturahman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement