REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto membeberkan jenis senjata yang digunakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan Bharada RE ketika baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu. Dalam insiden berdarah itu, Brigadir Nopryansah meninggal setelah terkena terjangan peluru dari Bharada RE.
"Saudara RE menggunakan senjata Glok 17 dengan magasen maksimum 17 butir peluru. Dan kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," jelas Budhi, saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Sementara itu, kata Budhi, senjata yang digunakan oleh Brigadir Nopryansah adalah jenis HS 16 dengan 16 peluru di magasin. Kemudian yang tersisa di magasin senjata jenis HS 16 ada 9 peluru. Maka, kata Budhi, sebanyak tujuh peluru yang sudah ditembakkan oleh Brigadir Nopryansah pada saat baku tembak.
"Yang ditembakkan dan ini sesuai apa yang ditemukan di TKP, bahwa di dinding ada tujuh titik bekas luka tembakan yang ada di dinding tersebut,” ungkap Budhi.
Baca juga : Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam, Ini Hal Mencurigakan Menurut Pengamat