Selasa 12 Jul 2022 20:00 WIB

Pengamat: Siapkan Guru Madrasah yang Berkompeten dalam Riset

Minat riset tumbuh pesat seiring tuntutan global

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Blitar mengikuti pembelajaran secara daring dari rumahnya di Blitar, Jawa Timur, Senin (12/7/2021). Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur menetapkan MPLS bagi siswa baru tingkat SMA/MA/SMK/SMALB/SMKLB tahun ajaran 2021/2022 dilakukan secara jarak jauh (Daring) dimulai hari ini, hingga Jumat (16/7/2021) karena masih berada pada masa PPKM Darurat.
Foto: ANTARA/Irfan Anshori
Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Blitar mengikuti pembelajaran secara daring dari rumahnya di Blitar, Jawa Timur, Senin (12/7/2021). Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur menetapkan MPLS bagi siswa baru tingkat SMA/MA/SMK/SMALB/SMKLB tahun ajaran 2021/2022 dilakukan secara jarak jauh (Daring) dimulai hari ini, hingga Jumat (16/7/2021) karena masih berada pada masa PPKM Darurat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah menilai, minat riset tumbuh pesat seiring tuntutan global dan motivasi internal madrasah yang sudah sangat terbuka. Banyak madrasah yang mengharuskan penguasaan ilmu-ilmu non-agama tanpa meninggalkan pentingnya ilmu agama.

Meningkatnya minat riset tersebut, menurut Jejen, perlu ditindaklanjuti dengan oleh madrasah dan juga pemerintah. Di antara hal yang dibutuhkan karena adanya kenaikan minat riset siswa madrasah, yaitu penyediaan guru-guru pembimbing yang memiliki kompetensi dalam riset.

Baca Juga

"Selain menyediakan guru pembimbing yang berkompeten dalam riset, juga diperlukan fasilitas riset yang memadai, termasuk pembiayaannya," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (12/7).

Menurut Jejen, riset yang harus dikuasai oleh kalangan madrasah ialah riset dalam bidang sains dan agama yang menjawab masalah-masalah global dan lokal. Dia menambahkan, hal terpenting lain yang tidak boleh luput yaitu bagaimana hasil riset dimanfaatkan oleh industri.

"Sehingga bermanfaat bagi masyarakat sebagai penyandang dana, baik langsung maupun tidak langsung. Betul, bahwa riset harus disesuaikan dengan kebutuhan industri. Masalahnya, diperlukan dukungan pemerintah agar prosesnya simple dan berpihak pada industri," tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement