Rabu 13 Jul 2022 18:50 WIB

7 Etika Saat Jalan-Jalan ke Tempat Baru

Ketika melancong ke tempat yang baru pernah dikunjungi, pahami kebiasaan sekitar.

Wisatawan berlibur di pantai (Ilustrasi). Memahami kebiasaan sekitar merupakan hal yang baik ketika Anda melancong ke tempat yang baru pernah dikunjungi.
Foto: ANTARA/Fauzan
Wisatawan berlibur di pantai (Ilustrasi). Memahami kebiasaan sekitar merupakan hal yang baik ketika Anda melancong ke tempat yang baru pernah dikunjungi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengunjungi tempat yang baru adalah hal yang menyenangkan. Salah satunya karena bisa mendapatkan pengalaman baru yang berharga.

Setiap tempat tentu memiliki kebiasaan atau kode etik yang berbeda dari tempat asal wisatawan. Memahami kebiasaan sekitar merupakan hal yang baik ketika Anda melancong ke tempat yang baru pernah dikunjungi. Platform perjalanan online Pegipegi mengingatkan tujuh etika yang perlu dipahami ketika berkunjung ke tempat baru.

Baca Juga

1. Anda adalah tamu

Saat berwisata ke tempat baru, sadari bahwa kita adalah tamu dan tidak tinggal di tempat ini. Sebagai tamu, tentu perlu menghormati tuan rumah. Ketika sedang berjalan-jalan, hormati segala sesuatu yang ada di daerah tersebut dan bersikap sopan kepada semua orang.

2. Patuhi aturan setempat

Jika mendapati daerah tersebut memiliki aturan soal apa yang boleh dan tidak boleh, sebaiknya patuhi aturan tersebut. Pahamilah bahwa setiap daerah memiliki adat istiadat yang mungkin berbeda dari tempat kita berasal.

Misalnya, ketika berada di Bali, ada aturan tidak boleh menginjak sesajen. Patuhi aturan tersebut sebagai bentuk menghormati tradisi setempat.

3. Pakaian yang sesuai

Setiap negara bisa saja memiliki aturan berpakaian tertentu, misalnya dilarang menggunakan sandal jepit atau piama di tempat umum. Seberapa pun berbeda dengan kebiasaan di tempat tinggal, patuhi aturan berpakaian tersebut sebagai tanda menghormati budaya setempat. Selain itu, acara jalan-jalan juga aman karena tidak melanggar aturan.

4. Perhatikan cara berbicara

Daerah atau negara tertentu mungkin memiliki sejarah atau konflik politik yang rumit. Jangan mengesampingkan kenyataan bahwa penduduk setempat mungkin sensitif terhadap topik pembicaraan tertentu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement