REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida menyalahkan keamanan polisi yang tidak memadai sebagai penyebab kematian mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Abe ditembak saat memberikan pidato kampanye di dekat stasiun kereta api di Kota Nara pada 8 Juli lalu.
Kishida mengatakan para pejabat di Komisi Keamanan Publik Nasional dan Badan Kepolisian Nasional sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian atas pengamanan Abe. Mereka akan mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan.
“Saya mendesak mereka untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki, sambil juga mempelajari contoh di negara lain,” kata Kishida, dilansir Aljazirah, Kamis (14/7/2022).
Abe merupakan salah satu tokoh berpengaruh dan pemimpin terlama di Jepang. Kishida mengatakan, Abe telah memberikan warisan yang cukup besar bagi kemajuan Jepang.
“Ini termasuk mengambil tanggung jawab berat menjadi perdana menteri untuk negara kita dengan kepemimpinan dan tindakan yang luar biasa selama delapan tahun delapan bulan, yang terpanjang dalam sejarah modern, di tengah ketegangan domestik dan global," ujar Kishida.
Kishida mengatakan Jepang akan mengadakan pemakaman kenegaraan untuk Abe pada musim gugur. Jepang terakhir kali menggelar pemakaman kenegaraan bagi mantan perdana menteri adalah pada 1967 ketika Shigeru Yoshida wafat.