REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengatakan persiapan Kejuaraan Dunia Esport atau IESF Esports World Championship 2022, yang akan digelar di Bali, telah mencapai 40 persen. "Baru sekitar 40 persen," ujar Sekretaris Jenderal PB ESI, Frengky Ong, ditemui di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Frengky mengungkapkan, saat ini Kejuaraan Dunia Esport, yang akan diikuti oleh 120 negara, masih dalam taraf persiapan dari segi regulasi dan juga dari birokrasi. "Karena ini mendatangkan 120 negara dan kita butuh satu birokrasi yang cukup rumit, dan kita harus mempersiapkan segala sesuatunya itu menjadi lebih baik lagi," Frengky menjelaskan.
Terkait arena pertandingan, Frengky mengatakan tim masih mencari yang terbaik. Sekjen PB ESI juga mengisyaratkan adanya kemungkinan kejuaraan dunia esport seri ke-14, yang rencananya diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Indonesia, pada 20-27 November, untuk diundur.
"Tapi kita sudah menentukan beberapa waktu itu di Bali, dan kita sekarang sudah taraf pada survei tahap ketiga karena kita harus cek juga jaringannya keamanan-keamanannya dari peserta," kata Frengky.
"Karena jangan lupa ada G20 tapi Alhamdulillah kita sudah bernegosiasi untuk ke depannya setelah G20 kita baru adakan, jadi di Desember ya," ujarnya menambahkan.
Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan dunia esport pada November 2021, setelah terpilih dari enam negara lainnya yang juga ikut serta mengajukan bidding, yang diumumkan oleh Presiden Federasi Esports Internasional (IESF) Vlad Marinescu dalam IESF Ordinary General Meeting di Eliat. Pada Maret, perwakilan IESF mengunjungi Indonesia untuk persiapan Kejuaraan Esport Dunia dengan arena pertandingan dan penginapan menjadi pertimbangan utama setelah memperhatikan kenyamanan peserta yang menempuh 50 jam perjalanan untuk mencapai Bali.
Pada saat itu Sekretaris Jenderal IESF Boban Totovski memperkirakan akan ada 1.030 pemain akan mengikuti kejuaraan tersebut dengan 150 delegasi mewakili federasi nasional di seluruh dunia, serta 30 perwakilan media dari seluruh dunia. "Rencana akan ada kunjungan lagi, itu mereka biasanya akan survei venue-nya, dan segala infrasktrukturnya, rencana di Agustus," ujar Frengky.