Jumat 15 Jul 2022 09:26 WIB

IHSG Diproyeksi Perkasa di Penutupan, Simak Rekomendasi Saham Berpotensi Bullish

IHSG dibuka melemah seperti saham Asia lainnya meski diproyeksi menguat di penutupan

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (15/7). IHSG turun tipis ke posisi 6.686,55 setelah sempat menguat sebesar 0,74 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Investor pun dapat mencermati beberapa saham yang direkomendasikan oleh Phillip Sekuritas Indonesia.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (15/7). IHSG turun tipis ke posisi 6.686,55 setelah sempat menguat sebesar 0,74 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Investor pun dapat mencermati beberapa saham yang direkomendasikan oleh Phillip Sekuritas Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (15/7). IHSG turun tipis ke posisi 6.686,55 setelah sempat menguat sebesar 0,74 persen pada penutupan perdagangan kemarin. 

"Indeks saham di Asia dibuka turun setelah indeks saham utama di Wall Street memperpanjang trend penurunan," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (15/7).

Imbal hasil surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun 2 bps menjadi 2,94 persen. Investor mencerna rilis laporan keuangan korporasi dan berusaha pulih dari rasa terkejut atas data inflasi AS yang memperbesar probabilitas kenaikan suku bunga acuan.

Investor juga mencerna komentar terkini dari pejabat Federal Reserve. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 bps bulan ini meskipun juga memberi dukungan pada kenaikan suku bunga yang lebih besar lagi jika didukung oleh data. 

Dari sisi makroekonomi, data inflasi di tingkat produsen atau Producer Price Index (PPI) AS pada bulan Juni tumbuh lebih cepat 1,1 persen MoM dan 11,3 persen YoY. Realisasi ini lebih tinggi dari ekspektasi setelah naik 0,9 persen MoM dan 10,9 persen YoY di bulan Mei. 

Untuk hari ini, menurut Phillip Sekuritas Indonesia, investor menantikan rilis sejumlah data ekonomi bulan Juni China untuk menilai bagaimana ekonomi China menghadapi tantangan dari kelesuan sektor properti dan kebijakan Lockdown COVID-19. 

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Investor pun dapat mencermati beberapa saham yang direkomendasikan oleh Phillip Sekuritas Indonesia.

Saham-saham berpotensi yang direkomendasikan ada di halaman berikut...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement