Sabtu 16 Jul 2022 04:05 WIB

Anjuran Berdoa di Hari Jumat

Salah satu anjuran yang dapat dilakukan di hari Jumat adalah berdoa.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (Ilustrasi)

 REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah hadits disebutkan, 

آدم عليه السلام ، وأهبط الله تعالى فيه آدم إلى الأرض ، وفيه توفى الله تعالى آدم ، وفيه ساعة لا يسأل العيد فيها شيئا ، إلا أناه الله تعالى إياه ما لم يسأل حراما ، وفيه تقوم الساعة ، ما من ملك مقرب ، ولا سماء ، ولا أرض ، ولا رياح ، و إلا هن يشفقن من يوم الجمعة 

Baca Juga

Pemuka seluruh hari dalam sepekan adalah hari Jum'at. Ia merupakan hari paling mulia di sisi Allah SWT bahkan ia lebih mulia dibandingkan dengan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah. Pada hari Jum'at terjadi lima peristiwa besar, yaitu ; Allah menciptakan Adam as, Allah menurunkan Adam ke bumi, Allah mewafatkan Adam, dan pada hari Jum'at ada saat di mana tidak seorang pun berdoa kepada - Nya pada saat itu melainkan Allah pasti akan memperkenankan doanya selama permintaannya tidak mengandung perkara yang diharamkan. 

Di samping itu hari Jum'at merupakan hari di mana hari Kiamat akan terjadi. Tiada malaikat, langit, bumi, angin, gunung, tidak pula laut melainkan semuanya merasa ketakutan jika hari Jum'at telah tiba. " HR Ibnu Majah dan Ahmad. 

Dalam buku Fikih Sunnah 2 karya Sayyid Sabiq salah satu anjuran yang dapat dilakukan di hari Jumat adalah berdoa.  Dianjurkan memperbanyak doa pada saat-saat akhir hari Jum'at. Dari Abdullah bin Salam ra, dia berkata, saat Rasulullah sedang duduk, aku berkata dalam Kitabullah kami mendapati satu keterangan bahwa pada hari Jum'at terdapat saat di mana tidaklah seorang Mukmin menunaikan shalat lalu berdoa kepada Allah bertepatan dengan saat tersebut melainkan Allah pasti akan mengabulkan permohonannya. 

Abdullah berkata Rasulullah memberi isyarat kepadaku atau sesaat. Aku pun berkata , kamu benar atau sesaat. Aku bertanya, kapan saat itu ? Beliau menjawab, Saat terakhir dari waktu siang. " Aku berkata , itu bukan waktu untuk shalat. Beliau lantas bersabda, 

بلي ، إن العبد المؤمن إذا صلى ، ثم جلس ، لا يجلسه إلا الصلاة ، فهو في صلاة 

HR Ahmad dalam Musnad Ahmad, jilid III, hal : 430. Ibnu Majah, kitab " Iqamah ash Shalah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement