Senin 18 Jul 2022 11:37 WIB

Khofifah Dorong Percepatan Vaksin Booster

Pemprov Jatim pun akan melakukan monitoring dan evaluasi intensif vaksin booster.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 setelah pemerintah menerapkan vaksin booster sebagai syarat wajib bagi masyarakat agar bisa menikmati fasilitas dan ruang publik. Khofifah pun meminta bupati/wali kota se-Jatim untuk kembali menggencarkan vaksinasi Covid-19, khususnya dosis ketiga atau booster pada masyarakat di wilayahnya masing-masing. 

“Vaksinasi booster kini digunakan sebagai syarat wajib bagi masyarakat untuk menikmati fasilitas dan ruang publik. Maka saya minta bupati dan wali kota aktif mendorong sekaligus memantau percepatan vaksinasi di daerahnya,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (18/7).

Baca Juga

Khofifah kemudian menjabarkan data Kementerian Kesehatan terkait ketercapaian vaksinasi dosis ketiga di Jatim per 16 Juli 2022. Cakupan vaksinasi dosis ketiga di Jawa Timur masih di angka 6.644.000 jiwa atau 20,88 persen dari target sasaran. Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim akan terus mendorong percepatan pelaksanaan vaksin booster, termasuk penguatan kembali kerja sama pentahelix agar cakupan vaksin booster bisa meningkat.

"Konsep pentahelix approach ini harus bisa memberikan percepatan terhadap pelaksanaan vaksinasi yang terbaik bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Khofifah menambahkan, Pemprov Jatim pun akan melakukan monitoring dan evaluasi intensif terhadap pelaksanaan vaksin booster. Khofifah kembali mengingatkan, vaksinasi merupakan bentuk perlindungan terhadap diri dan keluarga agar terhindar dari paparan Covid-19. Ia kembali menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum usai.

"Pemprov Jatim akan terus memberikan pengawasan bagi pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan ini. Maka mari kita saling memproteksi diri kita dan lingkungan kita untuk kebangkitan Jatim dan kesehatan bersama," kata Khofifah.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖفَعِنْدَ اللّٰهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ”salam” kepadamu, ”Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 94)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement