Senin 01 Sep 2025 16:43 WIB

Gubernur Khofifah Prihatin Gedung Negara Grahadi Dibakar Massa

Gedung cagar budaya tersebut dilempari bom molotov oleh massa aksi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, keprihatinannya atas pembakaran Gedung Negara Grahadi di Kota Surabaya, Provinsi Jatim pada akhir pekan lalu. Gedung cagar budaya tersebut dilempari bom molotov oleh massa aksi hingga hangus terbakar.

"Iya tentu itu bagian dari cagar budaya, kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca Juga

Sekitar 30 menit sebelum peristiwa pelemparan molotov, Khofifah bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayjen Rudy Saladin sempat menemui perwakilan massa aksi di depan Gedung Negara Grahadi. Dia mengaku, bahkan menghubungi Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto di hadapan massa.

Hal itu dilakukan ketika perwakilan mereka meminta agar rekan-rekannya yang ditahan di Polrestabes Surabaya segera dikeluarkan. Khofifah bersama Irjen Rudy dan perwakilan mahasiswa kemudian mendatangi Polrestabes untuk memastikan tuntutan itu ditindaklanjuti.

Menurut dia, beberapa orang yang ditahan masih berusia 15-16 tahun sehingga Kapolda memutuskan untuk menyerahkan mereka langsung kepada pihak keluarga. "Yang malam itu sampai dini hari, ya sampai (pukul) 01.30 WIB yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan," ujar Khofifah.

Dia juga memastikan, para korban yang mengalami luka-luka akibat aksi massa mendapat perawatan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Mereka dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang maupun RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Terkait kerusakan bangunan, kata Khofifah, bagian kanan dan kiri Gedung Grahadi telah dipasang garis polisi oleh Polrestabes Surabaya untuk keperluan pemeriksaan. "Harapannya, garis polisi yang dipasang oleh Poltabes Surabaya dan proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa teridentifikasi," ucap Khofifah.

Menurut Khofifah, rumah Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak turut dijarah dalam kericuhan. Menurut dia, yang terbakar adalah kantor kerja Wakil Gubernur yang juga berada di kompleks Grahadi.

"Ndak, bukan, jadi itu Kantor Wagub di Grahadi, bukan rumah, itulah yang terbakar bagian depan barat itu adalah kantor kerjanya Pak Wagub," kata Khofifah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement