REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) bekerjasama dengan Yayasan Plan International Indonesia melatih 100 anak muda jadi pengusaha kue kering dan minuman ringan. "Total kita latih 100 peserta yang mayoritas anak muda untuk ikuti program pelatihan kerja seperti mendapatkan SIM A, pelatihan membuat kue dan minuman kekinian," kata Kepala Seksi Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transmigrasi pada Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Sudin Nakertrans) dan Energi Jakarta Barat, Yasil Farabi saat ditemui di Jakarta Barat, Selasa (19/7/2022)
Program yang bergulir dari 13 sampai 26 Juli ini digelar agar para anak muda di Jakarta Barat memiliki modal keahlian untuk bekerja ataupun berwirausaha. "Memang khusus anak muda, usianya dari 18 sampai 29 tahun. Pesertanya kita seleksi mewakili seluruh kecamatan," kata dia.
Yasil menjelaskan untuk Selasa (19/7/2022) ini program yang sedang dijalankan adalah pelatihan membuat kue. Tercatat ada 40 peserta yang mengikuti program pelatihan ini.
Selanjutnya, pihaknya akan mengikuti sertakan mereka untuk mengikuti pelatihan membuat minuman kekinian. Setelah mengikuti rangkaian pelayanan, para peserta itu nantinya akan dibantu dalam proses pengemasan produk, perizinan produk, pelatihan membuat pembukuan keuangan hingga disalurkan ke beberapa bank untuk permodalan.
Dia berharap upaya pelatihan tersebut dapat memperkuat modal kaum anak muda di Jakarta Barat untuk berwirausaha ataupun bekerja agar perekonomian meningkat. Di saat yang sama, Herbet Barimbing selaku Senior Project Manager Bridges to The Future Yayasan Plan Internasional Indonesia pun mengapresiasi kerja sama dengan Sudin Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat. Menurut dia, program yang dijalankan Sudin Nakertrans selaras dengan misi pihaknya yakni membangun warga mendapatkan keterampilan dan modal usaha.
"Program kami, bagaimana kita melengkapi anak muda supaya mereka siap bekerja sehingga kita berikan pelatihan soft skill," kata Herbet.
Maka dari itu, pihaknya ikut terlibat dalam pendanaan dan penyediaan fasilitas yang diperlukan dalam pelatihan. Dia berharap upaya tersebut dapat membantu warga meningkatkan perekonomian pasca melewati masa pandemi Covid-19.