REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney yang merupakan holding BUMN sektor pariwisata dan pendukung membangun sejumlah inisiatif sebagai langkah strategis dan jangka panjang bagi kemajuan pariwisata Indonesia.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata Injourney Maya Watono mengatakan, Injourney saat ini tengah fokus mengoptimalkan pengembangan lima destinasi prioritas yaitu Mandalika, Borobudur, Likupang, Danau Toba, dan Labuan Bajo. Maya mengatakan, Injourney mendorong pengembangan berbagai fasilitas, akomodasi, atraksi, event activation, dan juga membantu branding untuk membantu industri pariwisata di setiap destinasi tersebut.
"Ini adalah program yang sangat intensif yang dilakukan dalam dua tahun ke depan yang kami harapkan rampung pada 2024," ujar Maya pada acara Power Lunch dalam rangkaian KTT Y-20 Indonesia 2022 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Senin (18/7/2022).
Selain itu, lanjut Maya, ada juga inisiatif lain dengan membuat program unggulan seperti ajang MotoGP di Mandalika dan power boat race di Danau Toba. Tak hanya itu, Maya menyebut Injourney juga mendorong transformasi digital di industri pariwisata, terutama perhotelan.
Maya mengatakan pendirian Injourney pada Oktober lalu, bertujuan membentuk ekosistem pariwisata Indonesia yang terintegrasi dengan multisektor sebagai langkah akselerasi pemulihan industri aviasi dan pariwisata di dalam maupun luar negeri. Maya menjelaskan Injourney yang meliputi PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, dan PT Sarinah membagi dalam lima kluster bisnis, yaitu Airport Management, Heritage Management, Destination Development, Demand Management, dan Retail Management.
"Kami hadir menjadi nafas baru bagi industri pariwisata di tengah kondisi pandemi serta menjadi wadah untuk berkolaborasi dan berintegrasi dalam misi pengembangan wisata Indonesia," kata Maya.