Rabu 20 Jul 2022 08:30 WIB

Penampilan Timnas di FIBA Asia Cup 2022 Layak Mengundang Decak Kagum

Timnas kini di posisi lebih baik dan lebih konsisten dalam permainan.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pebasket Indonesia Marques Terrell Bolden (kanan) berusaha melakukan layup dengan dihadang pebasket Australia dalam babak penyisihan Grup A FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/7/2022). Australia menang atas Indonesia dengan skor 78-53.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pebasket Indonesia Marques Terrell Bolden (kanan) berusaha melakukan layup dengan dihadang pebasket Australia dalam babak penyisihan Grup A FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/7/2022). Australia menang atas Indonesia dengan skor 78-53.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjuangan Timnas basket putra Indonesia akhirnya terhenti di babak play-off perempat final FIBA Asia Cup 2022. Marques Bolden dkk dihentikan Raksasa Asia, Cina dengan skor 58-108. 

Hasil ini sekaligus memupuskan impian skuad merah putih untuk tampil di Piala Dunia Basket (FIBA World Cup 2023) yang akan digelar di tiga negara Jepang, Filipina, dan Indonesia. Praktisi basket Indonesia, Raoul Miguel Hadinoto mengatakan, bangsa kita patut mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Timnas di ajang FIBA Asia Cup 2022. Hal ini diungkapkannya saat dihubungi republika.co.id, Rabu (20/7/2022) 

Baca Juga

"Kita mesti kasih apreasi kepada timnas kita , Mereka bermain baik selama Fiba Asia Cup, hanya sayang belum bisa lolos ke FIBA World Cup 2023. Mudah-mudahan ini menjadi cikal bakal utk kebangkitan basket Indonesia," ujar Coach Ebos sapaan akrab Raoul Miguel Hadinoto. 

Ebos yang kini melatih klub basket West Bandits Solo menambahkan, Timnas kini di posisi lebih baik dan lebih konsisten dalam permainan. Ia berharap hal itu tidak berubah seperti sebelumnya. Ia memahami, perlu waktu untuk bisa bersaing di level Asia dan dunia. Filipina yang kental budaya basket juga perlu waktu lama untuk membangun timnya. Tidak ada yang instan.

"Maka Perlu diperbanyak jumlah pertandingan di liga. Bertambahnya jumlah klub yang ikut liga juga membuat lebih banyak talenta muda bermunculan ke depannya. Postur tubuh pemain asing di liga kedepannya tidak perlu dibatasi. Agar pemain kita terbiasa bermain dengan pemain postur raksasa. Dahulu tidak ada batasan tinggi badan pemain asing," kata dia. 

Walau sudah tidak ada Timnas Indonesia di pentas FIBA Asia Cup 2022, Coach Ebos akan tetap menyaksikan jalannya turnamen. Menurut dia, banyak pelajaran yang bisa diambil, selain itu laga delapan besar nanti pasti akan seru dan banyak memunculkan kejutan.

Mengenai Indonesia hanya sebagai penonton di FIBA World Cup 2023 nanti Ebos merasa itu tak masalah. "Saya rasa dengan adanya FIBA World Cup 2023 Bisa menjadi ajang pembelajaran serta memotivasi basket kita," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement