Rabu 20 Jul 2022 10:10 WIB

Kasus Covid-19 Naik, Australia Desak Karyawan Kerja dari Rumah

Kapasitas RS Covid-19 telah dekati level tertinggi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan mengantre untuk melakukan tes Covid-19 di Bondi Beach, Sydney, Australia, 8 Januari 2022. Australia melaporkan rekor kematian Covid-19 tertinggi pada Selasa (18/1).
Foto: AP Photo/Mark Baker
Sejumlah kendaraan mengantre untuk melakukan tes Covid-19 di Bondi Beach, Sydney, Australia, 8 Januari 2022. Australia melaporkan rekor kematian Covid-19 tertinggi pada Selasa (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pihak berwenang Australia mendesak perusahaan untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah. Pihak berwenang juga merekomendasikan penggunaan masker dalam ruangan di tengah peningkatan kasus Covid-19.

"Kami tahu, bekerja dari rumah adalah komponen yang sangat penting untuk menghentikan apa yang kami sebut penyebaran makro," ujar Kepala Petugas Medis Australia, Paul Kelly kepada Radio ABC.

Baca Juga

Kapasitas rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 telah mendekati level tertinggi pada Rabu (20/7/2022). Australia berada dalam cengkeraman gelombang omicron ketiga yang didorong oleh subvarian baru yang sangat menular, yaitu BA.4 dan BA.5.

Australia mencatat lebih dari 300 ribu kasus Covid-19 selama tujuh hari terakhir. Pada Selasa (19/7/2022) Australia mencatat kasus harian Covid-19 sebanyak 50 ribu dan menjadi yang tertinggi dalam dua bulan terakhir.

"Kita perlu melakukan beberapa hal secara berbeda setidaknya untuk waktu yang singkat," kata Kelly.

Kelly memperkirakan, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akan segera mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

Sekitar 5.300 warga Australia saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari rekor yang tercatat pada Januari yaitu 5.390 selama wabah BA.1.

Jumlah kasus Covid-19 di negara bagian Queensland, Tasmania, dan Australia Barat sudah mencapai angka tertinggi sejak pandemi dimulai. Kelly mengatakan, dia tidak merekomendasikan mandat masker atau pembatasan lainnya.

Pekan lalu, Australia memberikan insetif untuk pekerja lepas yang harus dikarantina karena Covid-19. Beberapa petugas kesehatan garis depan juga sakit atau dalam isolasi, sehingga semakin membebani sistem kesehatan.  

Pihak berwenang juga memperingatkan, keterlambatan orang yang mengambil suntikan booster semakin memperburuk krisis kesehatan. Sejauh ini, 95 persen orang di atas 16 tahun telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

Australia mencatat total kasus Covid-19 di bawah 9 juta dan kematian mencapai 10.845, atau jauh lebih rendah dari negara lainnya. Sejauh ini, sekitar 71 persen populasi Australia telah menerima tiga dosis vaksin Covid-19.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement