Kamis 21 Jul 2022 10:59 WIB

Wamenaker Kunjungi Poltekpel Sumbar Sosialisasikan Perlindungan PMI dan Peluang Kerja

Taruna dan taruni memiliki potensi dan kesempatan kerja yang lebih besar.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Pelayaran Sumatera Barat (Poltekpel Sumbar).
Foto: Istimewa
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Pelayaran Sumatera Barat (Poltekpel Sumbar).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Dalam rangka sosialisasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Kabupaten Padang Pariaman, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Pelayaran Sumatera Barat (Poltekpel Sumbar). Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) datang dengan didampingi oleh Bupati Padang Pariaman beserta jajaran.

Kunjungan kerja tersebut disambut hangat oleh Direktur Poltekpel Sumbar Capt Wisnu Risianto MM yang sekaligus memperkenalkan kampus Poltekpel Sumbar. “Kami berterima kasih atas kunjungan Bapak Wamen Ketenagakerjaan beserta jajaran, sebagai lembaga pendidikan pelayaran, Poltekpel Sumbar ke depannya akan mencetak perwira pelayaran yang terampil yang kami harapkan bisa terjun di duni kerja, sehingga kami sangat mendukung baik dari penyiapan tenaga kerja maupun hal-hal yang lain yang dibutuhkan nantinya”, ujar Wisnu dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/7/2022).

Wisnu juga berharap, melalui sosialisasi ini bisa memberikan gambaran kepada taruna dan taruni tentang BP2MI yang berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk melindungi tenaga kerja Indonesia khususnya di luar negeri. 

“Kami berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan pendekatan dan sosialisasi kepada taruna dan taruni kami terutama untuk yang akan praktek di kapal maupun perusahaan nantinya baik nasional maupun internasional, sehingga apa yang ditujukan bisa tercapai,” tuturnya.  

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan, taruna dan taruni yang dididik dan dibina di Poltekpel Sumbar tentunya memiliki keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan profesi. Dengan demikian, taruna dan taruni memiliki potensi dan kesempatan kerja yang lebih besar.

“Ini merupakan kesempatan yang luar biasa bisa bertemu dengan taruna/i Poltekpel Sumbar. Adik-adik taruna rela jauh dari orang tua untuk menimba ilmu dan menambah bekal, sehingga nantinya bisa bekerja sesuai dengan profesi yang diharapkan. Tentunya, harus diiringi dengan kecakapan, kemampuan khusus, disiplin yang bagus, dan terus belajar untuk menambah skill. Sehingga, ketika lulus bisa langsung kerja,” ungkap Wamenaker saat menyampaikan materi.   

Lebih lanjut, dia menyampaikan, bahwa taruna dan taruni dapat memanfaatkan sarana dan sistem yang disediakan oleh pemerintah sebagai upaya perlindungan kerja nantinya. Dia juga berharap, agar kedepannya ada tindak lanjut dari sosialisasi ini dengan menjalin kerjasama. 

“Saya berharap kami dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan BP2MI bisa menjalin kerjasama dengan Poltekpel Sumbar nantinya. Tugas adik-adik mempersiapkan sebaik mungkin dan tugas negaralah yang menyediakan sarana dan sistem,” ungkapnya.   

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Seriulina Br Tarigan SE juga turut menyampaikan materi. Dia mengatakan, bahwa kesempatan bekerja di atas kapal terbuka luas.

“Dengan keahlian khusus yang dimiliki, adik-adik taruna dan taruni memiliki kesempatan yang terbuka luas untuk bekerja di kapal. Selama ini tercatat sudah banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di kapal-kapal luar baik kapal niaga, kapal pesiar, maupun kapal perikanan”, ujarnya.

Dia juga menjelaskan, lebih lanjut terkait regulasi khusus yang mengatur tentang perlindungan tenaga kerja migran Indonesia yang bekerja di luar teritori Indonesia.

“Pekerja migran adalah pahlawan devisa, untuk itu menjadi prioritas bagi BP2MI dalam memberikan perlindungan yang komprehensif baik dari regulasi internasional, maupun dari UU 18 tahun 2017 dan UU 17 Tahun 2008 untuk pelayaran,” ujarnya.

Dia juga menegaskan, bahwa para taruna dan taruni bisa bekerja di luar negeri dari berbagai jalur, baik dari pemerintah, BP2MI, dan manning agent yang memiliki izin resmi. Dia menekankan, bahwa para taruna dan taruni harus minimal menguasai Bahasa Inggris untuk bisa bekerja di luar negeri.

“Di industri pelayaran, ada banyak negara yang memperkerjakan PMI seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan lain-lain. Keinginan adik-adik untuk dapat bekerja di luar negeri harus dibarengi dengan kompetensi terutama Bahasa Inggris. Karena nantinya adik-adik akan bekerja di kapal–kapal asing. Tindak lanjut dari kunjungan ini nantinya diharapkan adik-adik dapat mencari informasi seputar peluang kerja di luar negeri termasuk info manning agent resmi di luar negeri dari info resmi BP2MI,” tutupnya.

Sosialisasi ini turut mendapat dukungan dari Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur SE MM. Dengan turut menjadikan Poltekpel Sumbar sebagai salah tiga dari lokasi kunjungan kerja Wamen Ketenagakerjaan, dia berharap, sosialisasi ini menjadi sarana penyampaian informasi khususnya di Poltekpel Sumbar sebagai lembaga pendidikan yang memiliki lulusan yang dapat bekerja di luar negeri.

“Sosialisasi ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang peluang kerja di luar negeri dan prosedurnya agar bisa bekerja dengan aman serta memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia khususnya dari industri pelayaran,” tuturnya.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement