REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, ingin pemberdayaan nelayan melalui koperasi. Hal itu disampaikan Erick kepada wartawan usai Munas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) 2022, Jakarta, Selasa (19/7/2022) lalu.
Erick memaparkan tiga poin penting dalam pemberdayaan nelayan. Salah satu upayanya, dengan pembentukan koperasi, alur pemberian subsidi solar diharapkan lebih tepat sasaran. Alasannya pendataan dari koperasi bisa lebih rapi.
Dengan pembentukan koperasi, kata Erick, alur pemberian subsidi solar diharapkan lebih tepat sasaran. Alasannya pendataan dari koperasi bisa lebih rapi.
"Kepastian dari solar yang dibutuhkan, makanya tadi saya menawarkan bagaimana para nelayan membentuk koperasi, dan Pak Teten mendorong koperasi ini bisa menjadikan tempat kita men-drop BBM yang diperlukan jadi datanya detail jelas. Jangan sampai nanti di-drop tahunya tidak untuk nelayan, dipakai buat orang lain lagi," katanya.
"BBM yang bersubsidi akhirnya dipakai yang besar-besar tadi, orang buat nelayan," tambah dia.
Poin kedua, Erick juga mendorong pengembangan ekonomi dari ibu-ibu nelayan. Ia menawarkan PNM Mekaar untuk ibu-ibu tersebut menunjang tambahan pemasukan bagi keluarganya.
"Ibu-ibu nelayan jadi kekuatan ekonomi tambahan buat para nelayan, PNM Mekar kerja sama dengan ibu nelayan dengan total pembiayaan Rp 1,6 triliun. Dari total pendanaan PNM mekar ibu-ibu di desa yang jumlahnya Rp 40 triliun lebih masih terlalu kecil, perlu ditingkatkan lagi ibu-ibu nelayan," ujarnya.
Selanjutnya, Erick juga meminta nelayan mulai melakukan budi daya ikan sehingga bisa memberikan pendapatan tambahan. Erick menyebut ikan hasil budidaya bisa lebih dikonsolidasikan. Baik dari jenis ikan, hasil laut hingga ukuran ikan.
"Itu biasanya lebih mudah dibeli menyeluruh untuk dijadikan yang namanya barang-barang yang diperlukan industri, ini tiga hal yang dilakukan," katanya.