Kamis 07 Nov 2024 00:14 WIB

Pengamat Nilai Persaingan RIDO dan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta akan Sangat Ketat

Elektabilitas RIDO dan Pramono-Rano berselisih tipis.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Cagub DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil bersama cagub nomor urut 3 Pramono Anung berbincang saat mengikuti deklarasi kampanye damai untuk Pilgub Jakarta 2024 di Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/09/2024). Ketiga pasangan peserta Pilgub DKI Jakarta dan partai-partai pengusungnya sepakat mewujudkan pemilihan yang aman, tertib, dan damai, serta berintegritas tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang. 
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Cagub DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil bersama cagub nomor urut 3 Pramono Anung berbincang saat mengikuti deklarasi kampanye damai untuk Pilgub Jakarta 2024 di Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, Selasa (24/09/2024). Ketiga pasangan peserta Pilgub DKI Jakarta dan partai-partai pengusungnya sepakat mewujudkan pemilihan yang aman, tertib, dan damai, serta berintegritas tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat pada Pilkada Jakarta. Hal itu tercermin dari angka elektabilitas beberapa lembaga survei belakangan ini.

"Meski, Pilkada Jakarta diikuti oleh tiga pasangan calon, namun persaingan ketat terjadi antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno," kata dia di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan hal itu menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1, RIDO mencapai 34,6 persen, pasangan calon nomor urut 3, Pramono-Rano 38,3 persen, dan pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju lewat jalur independen mencapai 3,3 persen.

"Memang (hasil survei Litbang Kompas) masih dalam rentang margin of error dan masih banyak undecided voters-nya (yang belum menentukan pilihannya) ada sebanyak 23,8 persen," ucapnya.

Menurut Ujang, undecided voters tersebut akan turut menentukan elektabilitas para peserta pilkada Jakarta. "Jadi, seandainya undecided voters itu bisa diambil oleh Ridwan Kamil-Suswono ya masih bisa punya peluang unggul," ujarnya.

Dia menilai peta politik di Jakarta masih dinamis. Oleh karena itu, ia mengaku belum berani menyatakan salah satu peserta Pilkada Jakarta bakal unggul dan memenangkan kontestasi.

"Jadi, saat ini masih bisa saling mengalahkan, bisa saling mengungguli antardua kandidat tersebut (Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno). Saya melihat ya memang masih terus dinamis dan masih terus bergerak menjelang pencoblosan nanti," katanya.

Ujang optimistis hasil survei masih bisa berubah. Para calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta mempunyai kesempatan yang sama untuk mempertebal dukungan dan elektabilitas mereka. 

"Tentu elektabilitas ini terus bergerak, akan mengalami perubahan hingga menjelang akhir pencoblosan, masih ada kurang lebih 22 hari ke depan tentu dinamika survei masih terus akan berjalan," kata dia.

Survei itu dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 dengan jumlah responden 800 orang yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Tingkat keterpercayaan atas survei tersebut berada pada angka 95 persen dengan margin of error 3,46 persen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement